Gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko penyebab munculnya leukemia.
Beberapa contoh faktor risiko kanker terkait gaya hidup yakni merokok, kelebihan berat badan, minum terlalu banyak alkohol, dan terlalu banyak terpapar sinar matahari.
Tak hanya itu, perempuan yang selama masa kehamilannya mengonsumsi alkohol juga mampu meningkatkan risiko leukemia pada anaknya.
3. Faktor risiko lingkungan
Pemicu leukemia selanjutnya bisa dari lingkungan di sekitar tempat tinggal Kawan Puan sekeluarga.
Tinggal di daerah dengan paparan radiasi tinggi dan bahan kimia tertentu jadi alasan terjadinya leukemia pada anak.
Selengkapnya, berikut ini faktor risiko lingkungan terjadinya leukemia:
- Paparan radiasi tingkat tinggi merupakan faktor risiko leukemia anak.
Orang-orang yang selamat dari bom atom Jepang memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengembangkan leukemia mieloid akut (AML).
Jika janin terpapar radiasi dalam bulan-bulan pertama perkembangannya, mungkin juga ada peningkatan risiko leukemia pada masa kanak-kanak.
- Anak-anak dan orang dewasa yang dirawat karena kanker lain dengan obat kemoterapi tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kedua, biasanya AML, di kemudian hari.
Leukemia ini biasanya berkembang dalam 5 sampai 10 tahun pengobatan, dan cenderung sulit diobati.
Tak hanya itu, paparan bahan kimia seperti benzena (pelarut yang digunakan dalam industri pembersih dan untuk memproduksi beberapa obat, plastik, dan pewarna) dapat menyebabkan leukemia akut pada orang dewasa.
Wah, Kawan Puan, dari ulasan di atas telah diketahui bahwa faktor risiko leukemia yang bisa terjadi pada anak ini ada banyak.
Oleh sebab itu, agar selama hidupnya, anak sehat dan terhindar dari penyakit, pastikan menjauhkan buah hati dari berbagai faktor risiko tersebut, ya.
Baca Juga: Inilah 10 Jenis Makanan yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
(*)