Dengan kata lain, remaja tak perlu khawatir dengan adanya keputihan, karena itu merupakan cara tubuh untuk melindungi vagina dan mencegah terjadinya infeksi.
Penting diketahui juga, jumlah cairan yang keluar dari masing-masing perempuan berbeda, jadi jangan membandingkan dengan orang lain.
5. Keputihan yang tidak sehat
Setelah mengalami keputihan, remaja perlu mengetahui keputihan yang dinilai normal maupun tidak.
Jika memiliki bau yang tidak sedap, perubahan warna (keputihan normal tidak berwarna atau putih) atau terasa gatal, ini bisa menjadi tanda adanya PMS atau infeksi, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter.
6. Infeksi bakteri sering terjadi pada remaja
Memasuk masa pubertas, remaja perempuan mungkin masih bingung mengenai cara membersihkan tubuhnya dengan benar, termasuk area miss v saat usai menstruasi.
Tak heran jika banyak remaja yang mengalami infeksi bakteri selama masa pubertas.
Kondisi ini pun menyebabkan kemerahan dan akan terasa gatal, tetapi ini dapat diobati dengan mudah jika segera mengunjungi dokter.
7. Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri
Hal penting yang perlu diketahui remaja adalah vagina dapat membersihkan dirinya sendiri, sehingga hanya perlu membersihkannya dengan mencuci bagian luarnya dengan air dan mengeringkannya.
Dengan begitu, tidak perlu menggunakan sabun atau produk pembersih vagina apa pun karena kebanyakan dari produk tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH alami yang hanya akan membahayakan vagina.
Nah, itulah beberapa perubahan kondisi kesehatan reproduksi perempuan remaja khususnya vagina. (*)
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 4 Fase Siklus Menstruasi Normal