Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 7 Perubahan Vagina saat Remaja

Ratu Monita - Sabtu, 19 Februari 2022
Kesehatan reproduksi perempuan remaja.
Kesehatan reproduksi perempuan remaja. Phira Phonruewiangphing

Parapuan.co - Kondisi kesehatan reproduksi perempuan jelang remaja tentu mengalami perubahan. 

Memasuki usia remaja, perempuan pun akan mengalami masa pubertas dan menghadapi cukup banyak perubahan.

Selain kondisi fisik yang berubah dan mengalami menstruasi pertama, terdapat pula perubahan kondisi kesehatan reproduksi perempuan khususnya vagina. 

Untuk itu, tak perlu kaget ataupun khawatir jika terdapat sejumlah perubahan pada vagina. 

Dilansir dari laman Fustany, berikut perubahan vagina yang umum terjadi saat remaja.

1. Vagina menjadi matang saat remaja

Seiring bertambah usia, hingga umur 16 tahun kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni vagina dan vulva akan terus tumbuh karena adanya peningkatan hormon estrogen. 

Perubahan miss v yakni terletak pada panjang vagina yang sepenuhnya matang antara 3-5 inci dan terhubung ke serviks.

2. Perubahan fisik vulva

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Penyebab Miss V Gatal saat Menstruasi

Mengenai kondisi kesehatan reproduksi perempuan, vulva merupakan bagian luar dari alat kelamin perempuan dan tampilannya berbeda setiap masing-masing orang.

Bahkan, ia juga terlihat berbeda selama bertahun-tahun karena perubahan ukuran, warna dan bentuk, sehingga tidak perlu khawatir mengenai perubahan tersebuh karena itu adalah hal yang normal.

Tetapi, jika ada sesuatu yang mengkhawatirkan, penting untuk membicarakannya dengan ibu atau kakak perempuan jika memungkinkan.

3. Rambut kemaluan mulai tumbuh

Perubahan lainnya pada kesehatan organ kewanitaan terletak pada adanya pertumbuhan rambut kemaluan mulai usia 15 tahun atau bahkan lebih awal, dan menutupi labia sepenuhnya.

Perlu diketahui, rambut kemaluan tidak tumbuh secepat rambut kepala, tetapi jauh lebih lambat.

4. Muncul keputihan yang sehat saat remaja

Memasuki remaja, perempuan akan mengalami keputihan yang berfungsi untuk membersihkan vagina dan menjaganya tetap lembap. 

Baca Juga: Demi Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Manfaat Pilates Bagi Penderita PCOS

Dengan kata lain, remaja tak perlu khawatir dengan adanya keputihan, karena itu merupakan cara tubuh untuk melindungi vagina dan mencegah terjadinya infeksi.

Penting diketahui juga, jumlah cairan yang keluar dari masing-masing perempuan berbeda, jadi jangan membandingkan dengan orang lain.

5. Keputihan yang tidak sehat

Setelah mengalami keputihan, remaja perlu mengetahui keputihan yang dinilai normal maupun tidak. 

Jika memiliki bau yang tidak sedap, perubahan warna (keputihan normal tidak berwarna atau putih) atau terasa gatal, ini bisa menjadi tanda adanya PMS atau infeksi, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter.

6. Infeksi bakteri sering terjadi pada remaja

Memasuk masa pubertas, remaja perempuan mungkin masih bingung mengenai cara membersihkan tubuhnya dengan benar, termasuk area miss v saat usai menstruasi. 

Tak heran jika banyak remaja yang mengalami infeksi bakteri selama masa pubertas.

Kondisi ini pun menyebabkan kemerahan dan akan terasa gatal, tetapi ini dapat diobati dengan mudah jika segera mengunjungi dokter.

7. Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri

Hal penting yang perlu diketahui remaja adalah vagina dapat membersihkan dirinya sendiri, sehingga hanya perlu membersihkannya dengan mencuci bagian luarnya dengan air dan mengeringkannya.

Dengan begitu, tidak perlu menggunakan sabun atau produk pembersih vagina apa pun karena kebanyakan dari produk tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH alami yang hanya akan membahayakan vagina.

Nah, itulah beberapa perubahan kondisi kesehatan reproduksi perempuan remaja khususnya vagina. (*)

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 4 Fase Siklus Menstruasi Normal

Sumber: fustany
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat