Masihkah Terapi Plasma Konvalesen Dibutuhkan Pasien Covid-19? Ini Kata Dokter

Aghnia Hilya Nizarisda - Sabtu, 19 Februari 2022
Terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19,
Terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19, E4C

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan pernah mendengar tentang manfaat terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19?

Plasma konvalesen merupakan plasma yang diambil dari orang yang sudah pulih dari Covid-19, dan darahnya memiliki antibodi melawan SARS-CoV-2.

Hasil penelitian yang dikeluarkan Johns Hopkins Medicine and the Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, plasma konvalesen bisa jadi pengobatan awal bagi pasien Covid-19.

Rupanya, terapi plasma konvalesen yang efektif dapat mencegah pasien Covid-19 dirawat di

Pasalnya, untuk saat ini juga, penggunaan terapi plasma konvalesen masih terus dilakukan melalui serangkaian penelitian.

Hal tersebut didasari pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) pada 7 Desember 2021 lalu.

Di mana, berdasarkan pernyataan tersebut, plasma konvalesen harus diberikan pada pasien Covid-19 yang berada di rumah sakit, sebagai bentuk pelayanan yang berbasis penelitian.

Selaras dengan itu, Dr. dr. Monica, Sp.An., KIC., M.Si., MM., MARS., pun memberikan pernyataan tentang efektivitas plasma konvalesen untuk pasien pasien Covid-19.

"Ternyata hal tersebut juga banyak dilakukan baik di rumah sakit di Indonesia maupun di luar negeri," ungkap dr. Monica, dalam rilis pers yang PARAPUAN terima.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Antibodi Berkurang Karena Donor Plasma Konvalesen, Dokter Ungkap Hal Ini

Tidak hanya itu, menurut Dok Mo, panggilan akrab dr. Monica, penelitian plasma konvalesen pun masih terus berlangsung hingga kini.

Saat ditanya apakah RS Unggul Karsa Medika (RS UKM) melaksanakan penelitian, Dok Mo juga menjawab, dalam melaksanakan penelitian plasma konvalesen.

Bahkan, pihaknya selalu berkomunikasi secara intensif dengan peneliti plasma konvalesen, baik yang bertugas di Mayo Clinic, Johns Hopkins University, dan Albert Einstein College of Medicine.

Dengan demikian diharapkan para pasien penderita Covid-19 akan mendapatkan plasma konvalesen dengan kadar antibodi yang terbaik, yang dapat disediakan oleh PMI pada saat ini.

Melansir PMIDKIJakarta.or.id, Kepala UDD PMI DKI Jakarta Niken Ritchie M.Biomed juga buka suara terkait terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19.

"Dengan meningkatnya terapi plasma konvalesen ini juga dapat membantu dan mendukung penelitian atau uji klinis yang saat ini masih berjalan, dan dilakukan oleh berbagai pihak, agar kita mengetahui efektivitas dari terapi plasma konvalesen bagi penderita Covid-19," ujarnya.

Ia juga menjelaskan para penyintas Covid-19 yang melakukan donor plasma konvalesen, tubuh mereka akan menjadi lebih sehat dan imun tetap terjaga.

Karena fungsi plasma darah adalah membawa berbagai zat penting, seperti protein, hormon, dan nutrisi ke sel-sel yang berbeda di dalam tubuh.

Ini termasuk juga hormon pertumbuhan yang membantu otot dan tulang bertumbuh, serta hormon pembekuan yang membantu tubuh menghentikan pendarahan saat mengalami luka.

Baca Juga: Benarkah Rutin Donor Plasma Konvalesen Bisa Mempertahankan Antibodi Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter

Tidak hanya itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika atau FDA (Food and Drug Administration) mengeluarkan pernyataan pada Desember 2021 bahwa plasma konvalesen dapat diberikan kepada pasien rawat jalan, di samping kepada pasien rawat inap.

Pasalnya, terapi ini diberikan terutama kepada pasien-pasien yang memiliki gangguan imunitas atau mendapatkan terapi imunosupresif.

Hal ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian multicenter di AS yang menemukan pemberian plasma konvalesen secara dini, dapat mencegah hospitalisasi lebih dari 50%.

Terlebih lagi penelitian besar tersebut mengacu kepada pemberian Plasma Konvalesen dalam 9 hari pertama, sejak gejala pertama penyakit Covid-19 timbul.

Ternyata hal tersebut juga menjadi parameter pemberian Terapi Plasma Konvalesen (TPK) sesuai pedoman Buku TPK yang ada di Indonesia.

Hasil penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan menemukan bahwa pemberian plasma konvalesen dapat meningkatkan kadar antibodi.

Selain itu, menurunkan Interleukin-6 dan CRP secara nyata, sebagai parameter inflamasi yang meningkat bila terjadi badai sitokin.

Penelitian ini dilakukan pada sejumlah pasien Covid-19 dengan kriteria menderita gejala berat, yang memiliki minimal satu komorbid atau penyakit penyerta (Diabetes tipe 1 dan tipe 2), Hipertensi, Kanker, Kardiovaskular seperti Stroke dan penyakit Jantung, Ginjal, Paru kronis termasuk Asma, Hati seperti Hepatitis atau Kanker hati, Demensia, gangguan Kekebalan Tubuh karena Malnutrisi atau HIV, serta penyakit Autoimun seperti Lupus atau Rheumatoid Arthritis.

Baca Juga: Adakah Efek Samping saat Donor Plasma Konvalesen? Ini Kata Dokter

Sekadar informasi, hingga saat ini penelitian tersebut masih berlanjut sesuai perkembangan meningkatnya kasus Covid-19 kini. (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja