3. Memiliki PCOS
Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi antara delapan dan 20 persen perempuan, menurut National Institutes of Health.
Salah satu gejala dari masalah kesehatan ini termasuk pendarahan yang tidak teratur.
4. Adanya sel prakanker atau kanker
Ketika ditemukan di dalam rahim atau leher rahim, sel-sel prakanker dan kanker dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.
Sebuah studi menemukan bahwa menstruasi yang tidak teratur lebih mungkin menyebabkan kanker ovarium, jadi deteksi dini adalah kuncinya.
5. Stres
Tingkat stres yang tinggi juga dapat menyebabkan siklus menstruasi yang pendek atau benar-benar terlewat, kata Dr. Masterson, karena hormon yang memicu ovarium untuk berovulasi setiap bulan berasal dari otak.
Pada dasarnya, ketika sibuk bekerja atau sangat khawatir, hormon-hormon itu dapat macet dan berdampak buruk pada siklus menstruasi.
Baca Juga: Apa Itu Menstruasi Retrograde? Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
6. Berat badan meningkat atau menurun secara drastis
Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis serta intensitas olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi hormon yang merangsang ovulasi, dan mengubah pola siklus menstruasi.
Jika tubuh melakukan olahraga berlebihan atau bahkan kekurangan berat badan, maka tubuh akan menghentikan proses ovulasi.
Sementara, jika kelebihan berat badan, perempuan mungkin akan mengalami pendarahan tidak teratur dengan terjadi lebih sering atau justru lebih jarang dari biasanya.
Nah, itulah penyebab masalah kesehatan reproduksi perempuan yakni haid dua kali dalam sebulan.
(*)