Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 6 Penyebab Haid Dua Kali dalam Sebulan

Ratu Monita - Selasa, 22 Februari 2022
Kesehatan reproduksi perempuan terkait haid dua kali dalam sebulan.
Kesehatan reproduksi perempuan terkait haid dua kali dalam sebulan. JulyProkopiv

Parapuan.co - Kondisi kesehatan reproduksi perempuan berkaitan erat dengan siklus menstruasi.

Normalnya, seorang perempuan mengalami siklus menstruasi satu kali dalam sebulan dan biasanya panjang siklus menstruasi perempuan dewasa selama 28-35 hari. 

Namun, terdapat sebagian perempuan yang mengalami haid dua kali dalam sebulan. 

Kondisi kesehatan reproduksi perempuan ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran. 

Lorraine Chrisomalis-Valasiadis, MD, obgyn yang berbasis di New York City memberikan penjelasan terkait kondisi tersebut.

Menurutnya, terjadinya haid dua kali dalam sebulan tergantung pada penyebabnya.

Sementara, Alyssa Dweck, MD, obgyn menjelaskan, pendarahan tidak teratur dapat memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada usia, riwayat medis, dan riwayat keluarga.

Dapat dikatakan, untuk mengetahui secara jelas mengenai kondisi kesehatan organ kewanitaan ini, penting untuk melakukan konsultasi dengan obgyn.

Di sisi lain, terjadinya haid dua kali dalam sebulan ini juga dapat disebabkan oleh genetik dan sama sekali tidak berbahaya.

Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Berat Badan Bertambah saat Menstruasi, Apa Saja?

Namun, ada beberapa penyebab lain seorang perempuan mengalami kondisi kesehatan reproduksi perempuan berupa menstruasi dua kali dalam sebulan, berikut ulasannya seperti dilansir dari laman Women's Health Magazine, Selasa, (22/2/2022). 

1. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan menghentikan ovulasi dapat memberikan sejumlah dampak, salah satunya siklus menstruasi yang tidak teratur.

Apalagi jika lupa untuk mengonsumsi pil KB maka akan selalu menyebabkan pendarahan tidak teratur, karena seseorang mengalami penarikan hormon secara tiba-tiba. 

2. Memiliki polip atau fibroid rahim 

Masalah rahim seperti polip atau fibroid yang tumbuh di rahim tentu mengakibatkan masalah hormonal.

Dr. Dweck menyampaikan, masalah kesehatan organ kewanitaan ini dapat menyebabkan adanya pendarahan di antara siklus menstruasi.

Sementara, fibroid dapat menyebabkan nyeri punggung, perut kembung, anemia, nyeri saat berhubungan, dan pendarahan spontan karena tidak terkait dengan siklus menstruasi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Jenis Bau Darah Haid dan Penyebabnya

3. Memiliki PCOS

Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi antara delapan dan 20 persen perempuan, menurut National Institutes of Health.

Salah satu gejala dari masalah kesehatan ini termasuk pendarahan yang tidak teratur. 

4. Adanya sel prakanker atau kanker

Ketika ditemukan di dalam rahim atau leher rahim, sel-sel prakanker dan kanker dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.

Sebuah studi menemukan bahwa menstruasi yang tidak teratur lebih mungkin menyebabkan kanker ovarium, jadi deteksi dini adalah kuncinya.

5. Stres

Tingkat stres yang tinggi juga dapat menyebabkan siklus menstruasi yang pendek atau benar-benar terlewat, kata Dr. Masterson, karena hormon yang memicu ovarium untuk berovulasi setiap bulan berasal dari otak.

Pada dasarnya, ketika sibuk bekerja atau sangat khawatir, hormon-hormon itu dapat macet dan berdampak buruk pada siklus menstruasi.

Baca Juga: Apa Itu Menstruasi Retrograde? Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

6. Berat badan meningkat atau menurun secara drastis

Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis serta intensitas olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi hormon yang merangsang ovulasi, dan mengubah pola siklus menstruasi.

Jika tubuh melakukan olahraga berlebihan atau bahkan kekurangan berat badan, maka tubuh akan menghentikan proses ovulasi. 

Sementara, jika kelebihan berat badan, perempuan mungkin akan mengalami pendarahan tidak teratur dengan terjadi lebih sering atau justru lebih jarang dari biasanya.

Nah, itulah penyebab masalah kesehatan reproduksi perempuan yakni haid dua kali dalam sebulan. 

(*)

 

Sumber: Women Health Magazine
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja