Mengetahui adanya hal tersebut, maka pengidap depresi disarankan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 bisa dari makanan atau suplemen.
Contoh makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yakni ikan salmon.
Mengetahui adanya hal tersebut, maka pengidap depresi disarankan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 bisa dari makanan atau suplemen.
Contoh makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yakni ikan salmon.
4. Dapatkan lebih banyak vitamin D
Orang yang mengalami depresi cenderung kekurangan vitamin D.
Apabila tidak mendapat cukup vitamin D dari makanan dan paparan sinar matahari, maka cobalah konsultasikan pada dokter untuk mencoba suplemen.
Hendaknya dipahami bahwa kekurangan nutrisi tertentu dapat berperan dalam gejala depresi.
Baca Juga: Stres dan Depresi Meningkat, Perawatan Hipnosis Makin Diminati Banyak Orang
5. Mengurangi kafein
Pengidap depresi disarankan untuk mengurangi asupan kafein seperti di kopi, teh, soda, dan bahkan cokelat.
Sebenarnya, mengonsumsi kafein dalam jumlah yang wajar di pagi hari boleh saja, tetapi hindari setelah sore hari agar tidak mengganggu tidur.
Jika memang cenderung bergantung pada kafein, coba kurangi secara bertahap untuk menghindari gejala efek samping kafein yang mengganggu waktu tidur.
6. Lebih banyak tidur
Untuk mendukung kesejahteraan secara emosional, orang dengan depresi harus mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Ini berarti pengidap depresi harus menjaga waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten.
Kemudian pastikan kamar tidur diatur demi istirahat yang nyenyak usahakan untuk gelap, tenang dan rapi, tak lupa jauhkan diri dari gawai sebelum tidur malam.
Baca Juga: Hindari Depresi di Kala Pandemi, Coba 5 Aktivitas Ini untuk Hilangkan Rasa Kesepian
Lantas, mengapa kualitas tidur penting? Sebab, hubungan antara tidur dan depresi bisa menjadi kompleks.
Tidak hanya tidur yang buruk dianggap berkontribusi pada timbulnya depresi, tetapi depresi juga dapat menyebabkan kualitas tidur yang rendah.
Sumber: | Very Well Mind |
Penulis: | |
Editor: | Rizka Rachmania |