Metode jurnalisme investigasi kerap dipakai oleh para jurnalis untuk menguak sebuah kasus demi menyajikan berita yang faktual.
Mengutip dari laman UNESCO, jurnalisme investigasi atau investigative journalism adalah teknik riset jurnalistik yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta tersembunyi.
Meski informasi yang didapat belum bisa dipastikan kebenarannya, metode ini kerap dipakai oleh beberapa media untuk menguak fakta yang relevan kepada masyarakat.
Berbeda dengan fast news, jurnalisme investigasi membutuhkan waktu selama berbulan-bulan lamanya untuk menghasilkan sebuah berita.
Pasalnya, jurnalisme investigasi membutuhkan berbagai pengumpulan, verifikasi dan penilaian data.
Proses penelitian atau investigasi bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun lamanya.
Saat menggunakan metode ini, para jurnalis kerap dalam kondisi bahaya karena tak jarang berurusan dengan orang yang berkuasa.
Sehingga penting sekali perlindungan hukum bagi para jurnalis saat menggunakan metode jurnalisme investigasi.
Dalam beberapa situasi, jurnalis investigasi tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik jika mereka tidak dapat berbicara secara rahasia dengan narasumbernya.
Baca juga: Cara Karakter Perempuan Ayleen Charlotte di The Tinder Swindler Balas Dendam ke Penipu
Pasalnya, jika identitas sumber informasi diketahui, keselamatan narasumber dan juga jurnalis bisa berada dalam bahaya.
Jurnalisme investigasi juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan transparansi dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang yang terlibat dalam suatu kasus.
Metode ini juga memberikan kejelasan dan menawarkan informasi yang independen dan sesuai fakta.
Berikut tadi pengertian jurnalisme investigasi yang perlu Kawan Puan ketahui.
Oleh karena itu, investigative journalism harus dipelajari oleh para jurnalis untuk menghindari hoax bertebaran.
Bagaimana? Apakah Kawan Puan semakin tertarik untuk berkecimpung dalam dunia jurnalisme? (*)