Parapuan.co- Film The Tinder Swindler merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh media Norwegia, Verdens Gang (VG) pada tahun 2019.
Para jurnalis VG berusaha membongkar kedok Simon Leviev yang mencoba menipu para korbannya lewat aplikasi dating Tinder.
Usai melakukan investigasi selama enam bulan, para jurnalis VG berhasil membongkar kedok pria bernama asli Simon Yahut ini.
Pria asal Israel ini sebelumnya berpura-pura sebagai putra pengusaha berlian untuk menipu banyak perempuan di Skandinavia.
Akibat perbuatannya, Simon Leviev membuat banyak perempuan rugi dan terlibat hutang dengan jumlah yang fantastis.
Liputan yang dibuat oleh media VG diketahui telah dibaca oleh lebih dari dua juta orang.
Melansir laman resmi media VG, data menunjukkan pembaca kasus ini mencapai 50 persen dan jumlah pembaca versi Inggrisnya juga menyentuh angka 500.000 orang.
The Tinder Swindler sendiri merupakan karya jurnalisme investigasi yang berhasil dilakukan oleh para jurnalis VG.
Lalu apa itu jurnalisme investigasi kasus yang dilakukan oleh para jurnalis dalam film The Tinder Swindler?
Baca juga: Banyak Korbannya, 4 Cara Ini Bisa Membantumu Terhindar dari Penipuan di Aplikasi Kencan
Metode jurnalisme investigasi kerap dipakai oleh para jurnalis untuk menguak sebuah kasus demi menyajikan berita yang faktual.
Mengutip dari laman UNESCO, jurnalisme investigasi atau investigative journalism adalah teknik riset jurnalistik yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta tersembunyi.
Meski informasi yang didapat belum bisa dipastikan kebenarannya, metode ini kerap dipakai oleh beberapa media untuk menguak fakta yang relevan kepada masyarakat.
Berbeda dengan fast news, jurnalisme investigasi membutuhkan waktu selama berbulan-bulan lamanya untuk menghasilkan sebuah berita.
Pasalnya, jurnalisme investigasi membutuhkan berbagai pengumpulan, verifikasi dan penilaian data.
Proses penelitian atau investigasi bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun lamanya.
Saat menggunakan metode ini, para jurnalis kerap dalam kondisi bahaya karena tak jarang berurusan dengan orang yang berkuasa.
Sehingga penting sekali perlindungan hukum bagi para jurnalis saat menggunakan metode jurnalisme investigasi.
Dalam beberapa situasi, jurnalis investigasi tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik jika mereka tidak dapat berbicara secara rahasia dengan narasumbernya.
Baca juga: Cara Karakter Perempuan Ayleen Charlotte di The Tinder Swindler Balas Dendam ke Penipu
Pasalnya, jika identitas sumber informasi diketahui, keselamatan narasumber dan juga jurnalis bisa berada dalam bahaya.
Jurnalisme investigasi juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan transparansi dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang yang terlibat dalam suatu kasus.
Metode ini juga memberikan kejelasan dan menawarkan informasi yang independen dan sesuai fakta.
Berikut tadi pengertian jurnalisme investigasi yang perlu Kawan Puan ketahui.
Oleh karena itu, investigative journalism harus dipelajari oleh para jurnalis untuk menghindari hoax bertebaran.
Bagaimana? Apakah Kawan Puan semakin tertarik untuk berkecimpung dalam dunia jurnalisme? (*)