"Kami ingin membebaskan Ukraina," lanjutnya dengan tegas.
Tentara Ukraina memberikan hak kepada perempuan untuk bertarung dalam medan tempur sejak 2016.
Sebelumnya, mereka dapat berpartisipasi sebagai perawat, sekretaris, penjahit, dan juru masak.
Perubahan kebijakan itu terjadi berkat upaya veteran perempuan seperti Olena Bilozerska.
Olena adalah orang penembak jitu yang menjadi sukarelawan di banyak titik panas di Ukraina Timur pada 2014 dan 2016.
"Dalam dua tahun masa perang tersebut, para pejuang di garis depan sangat terkejut ketika mereka melihat seorang pejuang perempuan," kata Olena Bilozerska.
Olena juga tampil di film dokumenter The Invisible Batalyon yang memicu percakapan yang lebih luas tentang peran perempuan dalam militer.
Kini para tentara perempuan rela meninggalkan anak-anak dan rumah mereka demi ikut melindungi negaranya dari serangan Rusia.
Perang antara Rusia dan Ukraina ini merupakan perintah invasi Donbas di Ukraina Timur dan izin operasi militer khusus dari Vladimir Putin.
Hingga kini, serangan Rusia masih terus jatuh di kota-kota besar Ukraina.
Baca Juga: Hadir di Sidang Umum PBB, Aktivis Perempuan Afghanistan Desak Pemimpin Global
(*)