Kenali Jenis-Jenis Malnutrisi, Termasuk Kekurangan Maupun Kelebihan Gizi

Anna Maria Anggita - Minggu, 27 Februari 2022
Jenis-jenis malnutrisi
Jenis-jenis malnutrisi vadimguzhva

Parapuan.co - Malnutrisi merupakan suatu kondisi serius bagi tubuh akibat pola makan yang tidak mengandung jumlah nutrisi ayng tepat.

Dalam arti lain, malnutrisi itu merujuk pada gizi buruk yang dibagi menjadi dua kelompok besar yakni:

- Kekurangan gizi alias tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, akibatnya seseorang bisa mengalami stunting, wasting, defisiensi mikronutrien, dan kekurangan berat badan.

- Kelebihan gizi yakni terlalu mendapatkan lebih banyak nutrisi daripada yang dibutuhkan oleh tubuh sendiri. Orang yang pada kondisi ini obesitas, dan penyakit tidak menular (PTM).

Mengutip dari Global Nutrition Report, berikut ini penjelasan terkait jenis-jenis malnutrisi, simak ya!

Kekurangan gizi

1. Stunting

Stunting yang juga dikenal sebagai kurang gizi kronis merupakan suatu bentuk kegagalan pertumbuhan yang berkembang dalam jangka waktu lama pada anak di bawah usia lima tahun.

Kondisi ini terjadi karena akses yang  terbatas ke makanan, kesehatan dan perawatan.

Baca Juga: Pengaruh Obesitas pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bikin Sulit Hamil?

Stunting pada anak-anak dapat diukur dengan menggunakan indeks gizi tinggi badan menurut umur (TB/U).

Sebagai informasi stunting sering dikaitkan dengan gangguan kognitif seperti keterlambatan perkembangan motorik, gangguan fungsi otak dan kinerja sekolah yang buruk, karena sering menyebabkan dampak negatif tersebut.

2. Wasting

Jenis malnutrisi dari jenis kekurangan gizi berikutnya adalah wasting.

Perlu dicatat baik-baik bahwa stunting dan wasting merupakan dua kondisi berbeda.

Wasting alias malnutrisi akut ditandai dengan penurunan status gizi yang cepat dalam waktu singkat pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

Anak-anak yang terbuang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Pada anak-anak, dapat diukur dengan menggunakan indeks gizi berat badan untuk tinggi badan atau lingkar lengan atas (MUAC).

Ada berbagai tingkat keparahan malnutrisi akut yakni malnutrisi akut sedang (MAM) dan malnutrisi akut berat (SAM).

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 7 Tanda Vagina Tidak Sehat

3. Kekurangan berat badan

Kekurangan berat badan atau underweight yakni kondisi yang menunjukkan indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 18,5.

Orang yang BMI-nya kurang dari 17 menunjukkan kekurangan gizi yang sedang hingga berat.

Di mana kondisi tersebut dikaitkan dengan peningkatan penyakit.

BMI kurang dari 16,0 diketahui terkait dengan peningkatan risiko kesehatan yang buruk, kinerja fisik yang buruk, lesu dan bahkan kematian.

4. Defisiensi mikronutrien

Defisiensi mikronutrien yakni suatu kondisi di mana status gizi kurang optimal disebabkan oleh kurangnya asupan, penyerapan atau penggunaan satu atau lebih vitamin atau mineral.

Asupan yang berlebihan dari beberapa mikronutrien juga dapat mengakibatkan efek samping.

Adapun beberapa mikronutrien yang menjadi masalah global termasuk zat besi, seng, vitamin A, folat, vitamin B12 dan yodium

Baca Juga: Malnutrisi saat Hamil, Ini Risiko yang Terjadi Pada Ibu dan Janin

Salah satu indikator umum defisiensi mikronutrien adalah anemia, karena sindrom ini disebabkan oleh banyak defisiensi, dan efeknya diperburuk oleh beberapa penyakit.

Kelebihan gizi

1. Obesitas

Malnutrisi tidak hanya selalu akan kekurangan gizi, namun ada pula orang yang mengalami kelebihan gizi, akibatnya mengidap obesitas.

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.

BMI adalah indeks sederhana dari berat badan untuk tinggi badan yang biasa digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.

2. Penyakit tidak menular (PTM)

Obesitas alias kegemukan ini juga menjadi salah satu penyebab PTM.

Contoh dari PTM yakni:

- Diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin

Baca Juga: Malnutrisi saat Hamil, Ini Risiko yang Terjadi Pada Ibu dan Janin

- Penyakit jantung koroner dan stroke. 

- Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker

- Penyakit kandung empedu

- Gangguan muskuloskeletal 

- Gejala pernapasan.

Dari ulasan di atas dapat dipahami bahwa malnurtisi baik kekurangan maupun kelebihan gizi merupakan suatu kondisi yang sangat buruk bagi tubuh.

Hal ini dikarenkan malnutrisi membuat seseorang lebih mudah mengalami penyakit.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk memenuhi kebutuhan gizi, baik dari segi makro maupun mikro.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya