• Kesulitan bangun di pagi hari atau setelah tidur siang, terkadang tampak bingung atau agresif.
• Tidur siang justru tidak menyegarkan dan tidak memulihkan energi.
• Gelisah, berpikir lambat, bicara lambat, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah memori.
• Sakit kepala, kehilangan selera makan, dan alusinasi.
Penyebab
Hingga kini, penyebab sebagian besar kasus hipersomnia masih belum diketahui.
Namun, para peneliti telah melihat peran potensial neurotransmiter di otak dan cairan serebrospinal termasuk hipokretin atau orexin, dopamin, histamin, serotonin, dan asam gamma-aminobutirat (GABA).
Selain itu, hubungan genetik mungkin terjadi karena riwayat keluarga berkontribusi hingga 39% orang dengan hipersomnia idiopatik.
Para peneliti juga mengeksplorasi peran gen tertentu dalam ritme sirkadian yang mungkin berbeda pada orang dengan hipersomnia idiopatik.
Baca Juga: Apa Itu Gangguan Tidur? Kenali Berbagai Jenis hingga Efek Sampingnya