Parapuan.co - Investasi semakin mudah dilakukan di era digital seperti sekarang, baik saham, reksa dana, bahkan emas sekalipun.
Salah satunya karena banyaknya aplikasi investasi yang tersedia di Indonesia dan aman karena sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Bahkan aplikasi investasi yang khusus untuk instrumen saham, reksa dana, emas, maupun yang menyediakan lebih dari satu pilihan produk.
Meski mudah, aplikasi investasi punya kelebihan dan kekurangan dibandingkan jika Kawan Puan berinvestasi secara konvensional.
Apa saja kelebihan dan kekurangan investasi melalui aplikasi? Berikut keterangannya seperti dikutip dari thebroughtoninvestmentgroup.com!
Kelebihan Investasi Via Aplikasi
1. Cocok untuk investor pemula
Untuk kelebihan investasi menggunakan aplikasi yang pertama adalah, cocok bagi Kawan Puan yang masih menjadi investor pemula.
Berinvestasi melalui aplikasi mudah dilakukan karena bisa dilakukan dari ponsel, dan persyaratannya tidak rumit.
Baca Juga: Aman dan Mudah Digunakan, Ini 10 Aplikasi Investasi yang Terdaftar OJK
Berbagai aplikasi investasi yang ada juga menawarkan kemudahan transaksi untuk pengguna.
Bahkan, ada pula pendekatan otomatisasi yang ditawarkan, sehingga pengguna tidak perlu melakukan instruksi tertentu dengan sering-sering mengakses aplikasi.
Di samping itu, aplikasi investasi juga memiliki panduan berinvestasi yang bisa membantu investor pemula.
2. Hemat biaya
Keuntungan kedua dari penggunaan aplikasi untuk berinvestasi ialah bisa menghemat biaya.
Keberadaan aplikasi investasi dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai kalangan, bukan hanya investor dengan modal besar.
Di Indonesia sendiri, sebagian besar aplikasi investasi menawarkan instrumen dengan modal rendah mulai Rp10.000 saja.
Hal ini tentu saja menguntungkan bagi kamu yang cuma punya modal terbatas dan berpenghasilan pas-pasan.
Baca Juga: Mengenal 5 Aplikasi Investasi Reksa Dana yang Legal dan Diawasi OJK
Kekurangan Investasi Via Aplikasi
1. Tidak mendapat saran keuangan
Transaksi dan keputusan terkait investasi melalui aplikasi cenderung privat dan cuma dilakukan sendiri.
Hal ini membuat investor tidak dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain yang bisa memberikan saran seputar investasi.
Bagi investor pemula dengan modal sedikit, tanpa saran profesional barangkali tidak masalah.
Akan tetapi jika menginvestasikan modal besar, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau investor berpengalaman.
Dengan begitu, kamu akan dibantu memilah tujuan investasi dan ke mana modal akan diinvestasikan.
2. Biaya bisa bertambah
Investasi via aplikasi bisa hemat, tapi tak jarang juga dapat menambah biaya lain-lain.
Baca Juga: SPT Online Resmi Ditutup, Layanan Dialihkan ke Dua Aplikasi Ini!
Misalnya jika kamu memikirkan pengembalian dana, terutama untuk modal dengan jumlah yang tak terlalu besar.
Padahal, setiap bulan, penyedia aplikasi investasi bisa saja menarik iuran atau biaya administrasi.
Walau terlihat kecil jumlahnya, akan terasa besar jika kamu mengeluarkan sejumlah uang setiap bulan dan menjumlahkannya.
Oleh sebab itu, ada baiknya kamu berkonsultasi dulu dengan perencana keuangan atau siapa saja yang berpengalaman dalam investasi.
Mereka bisa membantumu menentukan strategi investasi yang tepat, terlepas apakah kamu menggunakan aplikasi atau berinvestasi secara tradisional.
Semoga informasi di atas membantu, ya, Kawan Puan! (*)