Parapuan.co - Kawan Puan, kamu mesti tahu bahwa utang terdiri atas dua jenis, yaitu utang produktif dan konsumtif.
Utang produktif adalah jenis pinjaman untuk barang atau usaha yang menghasilkan uang.
Sedangkan utang konsumtif merupakan pinjaman yang sering kali digunakan untuk barang-barang konsumsi dan tidak menghasilkan.
Maka itu, utang konsumtif dianggap merugikan dan membuat seseorang terjerat pinjaman yang tidak penting.
Padahal, utang sendiri sebaiknya dihindari jika Kawan Puan ingin mendapatkan kebebasan finansial.
Lantas, bagaimana cara menghindari utang konsumtif? Berikut tipsnya sebagaimana melansir Tribunnews!
1. Memisahkan utang produktif dan konsumtif
Head of Wealth Management dan Premier Banking Bank Commonwealth, Ivan Jaya menyarankan agar memisahkan utang produktif dan utang konsumtif.
Menurutnya utang konsumtif bisa dihindari dengan mengesampingkan kebutuhan yang sifatnya impulsif, seperti berlibur atau sekadar ganti ponsel.
Baca Juga: Sebelum Pinjam Uang, Kenali Apa Itu Utang Produktif dan Konsumtif
"Fokuslah terlebih dulu untuk membebaskan diri dari utang konsumtif, karena sifatnya itu impulsif," kata Ivan melalui keterangan pers.
Salah satu caranya adalah dengan menahan diri dari penggunaan kartu kredit hingga paylater yang belakangan menjadi tren.
2. Mengidentifikasi utang
Tips kedua agar terhindar dari jeratan utang konsumtif adalah, mengidentifikasi jumlah utang yang kamu punya.
Urutkan utang dari yang bunganya paling tinggi, kemudian pinjaman yang jatuh temponya paling lama.
Hitung berapa jumlah cicilan setiap bulan dan usahakan tidak mengganggu arus kas rutin.
"Aturan sederhananya, total jumlah cicilan utang tidak boleh melebihi 30 persen penghasilan bersih setiap bulan," tambah Ivan.
Namun, jika jumlahnya ternyata melebihi 30 persen penghasilan bersih, kamu mesti segera melunasi utang dengan bunga tinggi terlebih dulu.
Kamu bisa menjual sejumlah aset milikmu untuk melunasinya, dan usahakan tidak berutang.
Baca Juga: Kebalikan dari Aset dan Dianggap Utang, Begini Pengertian Liabilitas
Jika kamu tidak segera menurunkan rasio dengan membayarnya, dikhawatirkan malah akan mencari utang baru untuk menutup cicilan lama.
3. Evaluasi jumlah kepemilikan kartu kredit
Lebih lanjut, Ivan Jaya menambahkan bahwa untuk menghindari utang konsumtif diperlukan evaluasi jumlah kepemilikan kartu kredit.
Sebaiknya, tutup kartu kredit yang punya tingkat bunga paling tinggi dan iuran tahunan yang paling besar.
Cukup sisakan kartu kredit yang menurutmu paling banyak memberikan keuntungan, atau tutup saja semuanya.
Lalu, mulailah menabung dan berinvestasi, terlebih jika kamu berniat membelanjakan sejumlah uang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif.
"Mulailah untuk menabung atau berinvestasi sebelum belanja yang bersifat konsumtif dengan nilai yang cukup besar," kata Ivan.
Kiranya, itulah tadi tips terhindar dari utang konsumtif yang dapat kamu terapkan.
Semoga informasi di atas dapat membantu Kawan Puan, ya!
Baca Juga: Penting! Ini 5 Tips Aman Pakai Pay Later agar Terhindar dari Utang
(*)