Bahkan AI diprediksi akan menjadi teknologi masa depan yang dapat menggantikan beberapa pekerjaan manusia di masa depan.
Menurut studi yang berjudul “AI, Robotics, and Future Jobs” yang dilakukan oleh Pew Research, ia memprediksi jika pada 2025 sebagian besar pekerjaan manusia akan diambil alih oleh teknologi AI.
Meski begitu, bukan berarti AI bisa menggantikan posisi manusia yang bisa berpikir sendiri.
Untuk membangun cara berpikir dari produk atau solusi berbasis AI tersebut, dibutuhkan seorang Artificial Intelligence (AI) Specialist.
Secara sederhana, AI specialist orang yang bertanggung jawab membangun dan mengoptimalkan proses penerapan AI pada suatu sistem perusahaan.
Masih mengutip dari sumber yang sama, AI specialist harus menguasai bahasa pemrograman, seperti Python, R, Java, dan C++ untuk membangun model AI pada sistem.
Tak hanya itu, AI specialist juga bertugas untuk melakukan pengembangan, pengujian, dan penerapan terhadap model AI yang diterapkan.
AI specialist juga menjalankan analisis statistik untuk pengembangan bisnis perusahaan.
Tak hanya itu, seorang AI specialist juga bertugas mengubah model machine learning ke dalam aplikasi program antarmuka (API) sehingga aplikasi lain dapat menggunakannya.
Baca juga: Hybrid Cloud dan AI, Kunci yang Mendorong Optimalisasi Bisnis di Indonesia