Parapuan.co - Anak bukanlah daftar keinginan yang harus buru-buru diwujudkan bagi pasangan yang sudah menikah.
Pasalnya, memiliki anak adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang dan realistis.
Selain itu, keputusan memiliki anak berada di tangan kedua belah pihak, yaitu kamu dan pasanganmu yang saling setuju.
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memiliki anak, termasuk pengasuhan dan kehidupan layak untuk mereka.
Ingat, keputusan memiliki anak bukan hanya keinginan semata atau tekanan dari pihak luar, seperti keluarga besar.
Keputusan memiliki anak adalah murni pertimbangan kamu dan pasanganmu, yang akan bertanggung jawab atas pengasuhan nantinya.
Mengutip Mindbodygreen, inilah lima tanda pasangan menikah belum siap punya anak, antara lain:
1. Belum merasa cukup sehat
Kehamilan membutuhkan fisik dan mental yang memadai untuk mendukung kesuburan, jadi tidak perlu buru-buru.
Baca Juga: Sama-Sama Tak Punya Anak, Ini Perbedaan Pasangan Childfree dan Childless
Sebaiknya, kamu dan pasanganmu menjadi sehat terlebih dahulu, baik dari segi kesehatan fisik atau pun mental.
Jika masalahnya terkait kesuburan, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk membantu menemukan solusi medisnya.
2. Hubungan sedang berkonflik
Jika hubungan pernikahan sedang berkonflik dan komunikasinya tidak sehat, maka segerakan untuk memperbaikinya sebelum memutuskan punya anak.
Bereskan masalah hubunganmu terlebih dahulu, sebab kehamilan dengan tingkat stres tinggi sangat bahaya bagi ibu dan janin.
3. Merasa tertekan untuk memiliki anak
Kamu dan pasanganmu belum siap memiliki anak jika merasa tertekan dari orang sekitar, misalnya keluarga besar.
Jika kamu dan pasanganmu belum benar-benar ingin punya anak, maka kalian harus menunggu sampai merasa lebih yakin.
Memiliki anak bukanlah tekanan pihak luar, tapi persetujuan bersama antara kamu dan pasanganmu.
Baca Juga: Mencegah Konflik dengan Mertua setelah Wanita Menikah, Salah Satunya Tetapkan Batasan
4. Sedang berjuang secara finansial
Hak anak adalah memperoleh penghidupan yang layak, jadi sangat penting untuk mempertimbangkan keuangan untuk anak.
Kebutuhan finansial untuk anak termasuk sandang, pangan, papan, sekolah, tabungan masa depan, dan semua kebutuhan mereka.
Cobalah mempertimbangkan untuk menunggu sampai kamu dan pasanganmu berada dalam posisi keuangan yang lebih baik.
Pasalnya, kondisi finansial harus berbanding lurus dengan semua pihak agar sama-sama sejahtera.
5. Menjadikan anak sebagai tameng
Bukanlah keputusan tepat menjadikan anak sebagai tameng untuk menyelamatkan hubungan pernikahanmu.
Jika hubungan pernikahanmu tidak baik-baik saja, maka permasalahan itu harus kamu selesaikan dengan pasanganmu.
Bukanlah hal bijak jika menempatkan anak ke posisi sulit demi memenuhi harapan orang tua yang tidak realistis.
Nah, itulah kelima tanda pasangan sudah menikah belum siap punya anak ya, Kawan Puan.