2. Pengobatan: Mengonsumsi obat antibiotik dapat meningkatkan pH vagina karena tubuh tenga membunuh semua bakteri, baik dan buruk.
Bahkan, konsumsi pil KB juga dapat mengubah pH vagina bagi sebagian orang, yang berpotensi menyebabkan infeksi.
3. Douching: Cara pembersihan organ kewanitaan yang biasanya melibatkan menyemprotkan campuran cairan ini dapat meningkatkan pH vagina.
4. Pelumas: Penggunaan pelumas saat berhubungan intim dapat memengaruhi kadar pH vagina, karena sejumlah produk pelumas memiliki pH lebih tinggi dari 4,5 , di mana semakin tinggi pH maka ia dapat membunuh bakteri sehat dan menyebabkan infeksi.
Gejala pH vagina tidak seimbang
Tingkat pH vagina yang tidak seimbang dapat disertai dengan gejala dan menyebabkan infeksi bakteri, hingga masalah kesehatan lainnya.
Berikut beberapa gejala pH vagina tidak seimbang.
- Bau amis yang kuat
- Keputihan berwarna abu-abu, hijau, atau berbusa
- Gatal di sekitar vagina
- Pembengkakan dan iritasi di sekitar vagina
- Sakit saat berhubungan seks
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
Ini adalah gejala infeksi umum seperti bakterial vaginosis , trikomoniasis , atau infeksi jamur.
Sebagian besar infeksi ini termasuk dalam kategori vaginitis yang lebih parah, yakni peradangan atau iritasi pada vagina dan sekitarnya.
Nah, itulah kondisi kesehatan reproduksi perempuan yang dapat menyebabkan pH vagina tidak seimbang. (*)
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Diri, Ini Perawatan untuk Mengencangkan dan Meremajakan Miss V