2. Belum memiliki pengendalian diri
Pengendalian diri pada anak balita masih terbatas, mereka akan memukul saat merasa frustrasi, bahagia, atau bosan tanpa ragu-ragu.
Untuk itu, saat inilah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak kontrol diri secara perlahan guna mengontrol emosinya di masa depan.
3. Belum mengerti perilaku buruk
Anak balita melakukan kekerasan fisik mungkin belum mengetahui bahwa perilaku itu buruk dan menyakitkan bagi orang lain.
Dalam kebanyakan kasus, anak balita secara spontan dan tidak merasa tertekan sama sekali saat memukul orang lain.
4. Tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi
Kemampuan bahasa dan pengendalian diri pada anak balita masih minim, sehingga mereka kesulitan mengekspresikan emosi yang sehat.
Saat mereka frustrasi, cara cepat yang bisa dilakukan adalah memukul orang lain untuk membalas atau mencari perhatian.
Jadi, perlahan tapi pasti, ajarkan anak untuk mengekspresikan emosi dan bereaksi secara sehat ya, Kawan Puan.
Jangan lelah untuk memberitahu anak bahwa memukul adalah perilaku buruk, yang dapat menyakiti diri sendiri dan orang lain. (*)
Baca Juga: Cara Mengelola Emosi Anak, Salah Satunya Ajak Si Kecil Selesaikan Masalah