Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) akan jatuh pada 8 Maret 2022 mendatang.
Hari Perempuan Internasional diperingati secara global untuk merayakan berbagai prestasi perempuan di bidang sosial, ekonomi, budaya, serta politik.
Selain itu, terdapat juga tindakan untuk meningkatkan tentang kesetaraan gender.
Biasanya, pada tanggal 8 Maret 2022 terdapat berbagai kegiatan seperti women's march, kampanye di media sosial, dan banyak lagi.
Lantas, bagaimana awal mula adanya Hari Perempuan Internasional ini?
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Melansir laman resminya, Hari Perempuan Internasional telah berlangsung selama lebih satu abad lho, Kawan Puan!
Adapun pertemuan pertamanya diadakan pada tahun 1911 silam.
Sebelumnya, Hari Perempuan Internasional sendiri diawali pada berbagai penindakan dan kesejahteraan pada perempuan hingga 1908.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Rintangan yang Dihadapi Perempuan Bekerja di Indonesia
Ketidaksetaraan itu memicu perempuan untuk vokal menyuarakan perubahan.
Pada tahun yang sama, sebanyak 15.000 perempuan di New York City, Amerika Serikat berbaris untuk menuntut kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, serta hak suara.
Pada tahun 1909, Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 28 Februari,
sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika.
Perempuan terus merayakannya pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga 1913.
Hingga akhirnya, pada tahun 1910 Konferensi Internasional Perempuan Buruh kedua diadakan di Kopenhagen, Denmark.
Seorang perempuan bernama Clara Zetkin (Pemimpin 'Kantor Perempuan' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman) mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama untuk mendesak tuntutan. Hal itu disetujui oleh 3 perempuan pertama yang menjadi parlemen Finlandia.
Konferensi tersebut dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub pekerja perempuan.
Setelah keputusan yang disepakati di Kopenhagen pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret.
Baca Juga: Jelang Hari Perempuan Internasional 2022, Inilah Hak Dasar Kesehatan bagi Perempuan
Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri rapat umum IWD yang mengkampanyekan hak perempuan untuk kesetaraan gender dalam pekerjaan, hak suara, serta berakhirnya diskriminasi gender.
Namun, kurang dari seminggu kemudian pada tanggal 25 Maret, bencana Triangle Fire yang tragis di New York City merenggut nyawa lebih dari 140 pekerja perempuan, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi.
Peristiwa bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.
Pada tahun 1917, para perempuan Rusia melakukan kampanye "roti dan perdamaian" sebagai tanggapan atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia 1.
Meskipun ditentang para politikus, para perempuan tersebut terus melakukan pemogokan sampai empat hari kemudian.
Tsar dipaksa turun takhta dan Pemerintahan sementara perempuan diberikan hak untuk memilih.
Pemogokan tersebut dimulai Minggu 23 Februari di kalender Julian yang saat itu digunakan di Rusia.
Adapun jika dihitung dalam kalender Gregorian, aksi mogok tersebut jatuh pada 8 Maret, yang kini dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional.
Pada tanggal itulah yang menjadi waktu dirayakannya Hari Perempuan Internasional hingga kini.
Tema Hari Perempuan Internasional 2022
Tema kampanye Hari Perempuan Internasional 2022 adalah #BreakTheBias. Adanya bias gender, diskriminasi, dan stereotip membuat perempuan terhalang.
Disengaja atau tidak disadari, bias dapat membuat perempuan sulit untuk maju.
Mengetahui hal ini, diperlukan adanya tindakan untuk menyamakan kedudukan antar gender.
Dalam hal ini, IWD mengampanyekan tagar #BreakTheBias untuk mendorong lebih banyak orang berkomitmen membantu mewujudkan dunia yang inklusif.
Baca Juga: Penuh Makna, Ini Warna yang Bisa Kamu Pakai saat Hari Perempuan Internasional
(*)