Apa pun masalah dalam rumah tangga, keputusan terakhir adalah kesepakatan antara kamu dan pasanganmu.
2. Menghindari kebencian
Wajar jika kamu cemburu ketika pasanganmu menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya sendiri daripada kamu.
Jangan dipendam, komunikasikan jika kamu cemburu dan menginginkan lebih banyak waktu berkualitas bersama.
Jangan menggerutu atau merendahkan ibunya, sebab itu akan menyakitkan dan menimbulkan konflik dengan pasanganmu.
Perasaan itu bisa berubah menjadi dendam, yang merupakan ketegangan berbahaya dalam pernikahan yang sehat.
3. Komunikasi terbuka
Pasanganmu akan menjadi faktor penentu apakah keterikatan dengan ibunya sangat memengaruhi pernikahanmu.
Coba ungkapkan secara terbuka bahwa mendahulukan hubungan romantis atau pernikahan juga baik untuknya.
Sebab, anak mama dan suami adalah peran yang berbeda, yang perlu batasan untuk tidak saling tumpah tindih.
Nah, apakah pasanganmu juga termasuk anak mama juga, Kawan Puan? (*)
Baca Juga: 5 Cara Berkomunikasi yang Efektif dalam Hubungan, Bantu Hindari Salah Paham