"Kami dengar semua. Makanya kami sedih," lanjutnya.
Menurut keterangan Rutami, sang anak sudah bekerja di Ukraina sejak 2019 lalu.
Ia pun tak pernah absen menghubungi putranya untuk memastikan kondisinya baik-baik saja di tengah perang besar tersebut.
Sempat Rutami larang unggah video di Facebook, Raga justru ingin semua orang melihat perjuangan masyarakat di Ukraina dalam menghadapi perang.
"Saya bilang, jangan di-Facebook-kan, nanti kau diejek, dia bilang, enggak apa-apa Mak. Biar orang tahu penderitaan kami di sini," cerita Rutami.
"Itu hancur perasaan kami. Berarti anak saya di sana menderita, dia anak baik Pak. Saya enggak punya harta selain dia," katanya lebih lanjut.
Cerita lain datang dari Ayi Rodiah, istri Iskandar, warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di pabrik bersama M Raga Prayuda.
Ayi mengatakan bahwa berkomunikasi dengan suaminya setiap saat melalui panggilan video setiap setengah jam sekali.
Baca Juga: Usai Tiba di Tanah Air, WNI dari Ukraina Jalani Isolasi di Jakarta