Penting Selama Kehamilan, Apa itu Hormon Progesteron? Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Selasa, 8 Maret 2022
Hormon progesteron
Hormon progesteron jarun011

Parapuan.co - Hormon progesteron menjadi salah satu hormon yang berperan penting bagi perempuan.

Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, PARAPUAN telah merangkum sejumlah informasi penting mengenai hormon progesteron.

Lantas apa itu hormon progesteron?

Dilansir dari Everyday Health,  progesteron adalah hormon alami yang diproduksi oleh ovarium perempuan setelah dia berovulasi (saat ketika sel telur dilepaskan ke tuba fallopi).

Terkadang progesteron disebut juga sebagai hormon kehamilan karena perannya saat hamil dan mempertahankan kandungan.

Progesteron membuat rahim siap menerima dan mempertahankan sel telur yang telah dibuahi.

Ketika seorang perempuan mengalami periode menstruasi, tingkat progesteronnya biasanya rendah selama beberapa hari pertama.

Begitu ovulasi, tingkat progesteronnya naik selama sekitar lima hari, lalu turun kembali.

Hubungan antara tingkat progesteron, kesuburan, dan kehamilan

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Usia Dewasa Muda Berpotensi Terkena Obesitas, Ini Alasannya

Progesteron diperlukan untuk kehamilan karena membuat rahim siap menerima, menanamkan, dan memelihara sel telur yang telah dibuahi.

Hormon tersebut mencegah terjadinya kontraksi otot di dalam rahim yang akan menyebabkan tubuh perempuan menolak sel telur.

Jika perempuan sudah positif hamil, maka hormon progesteron ini membantu menciptakan lingkungan yang memelihara bayi yang sedang berkembang.

Di mana tingkat progesteron perlahan-lahan akan meningkat antara minggu kesembilan dan ke-32 masa kehamilan.

Peran plasenta dalam produksi progesteron

Plasenta merupakan suatu struktur di dalam rahim yang menyediakan oksigen dan nutrisi untuk bayi yang sedang berkembang, dan akan mulai memproduksi progesteron setelah 8 hingga 10 minggu kehamilan.

Plasenta dan progesteron ini berperan membantu menjaga lingkungan yang sehat bagi bayi.

Pada titik ini, plasenta meningkatkan produksi progesteron ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang diproduksi indung telur.

Baca Juga: Lebih Sering Buang Air Kecil setelah Minum Kopi? Ternyata Hal Ini Pemicunya

Tingkat progesteron yang tinggi ini selama kehamilan menyebabkan tubuh berhenti memproduksi lebih banyak sel telur, karena hormon ini mempersiapkan payudara untuk memproduksi susu.

Sayangnya tidak semua perempuan memiliki kadar hormon progesteron yang tinggi, alhasil mereka kesulitasn untuk hamil.

Untuk memastikan kondisi tersebut, biasanya dokter merekomendasikan tes darah progesteron untuk melihat apakah berovulasi atau indung telur sehat.

Jika kadar progesteron rendah tetapi tetap hamil, dokter mungkin merekomendasikan tes darah untuk memeriksa apakah kehamilan berisiko mengalami komplikasi, seperti keguguran atau kelahiran prematur. 

Berikut ini tanda dan gejala yang menunjukkan kamu memiliki tingkat progesteron rendah, yakni:

- Pendarahan rahim

- Melewatkan menstruasi atau mengalami menstruasi yang tidak normal

- Bercak dan nyeri saat hamil

- Keguguran berulang

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 7 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Gerak

Hendaknya diketahui bahwa tidak memiliki cukup progesteron juga dapat menyebabkan tubuh memiliki terlalu banyak estrogen.

Tingkat estrogen yang tinggi dapat menurunkan hasrat seksual, penambahan berat badan, dan memengaruhi kantong empedu.

Jika di antara Kawan Puan ada yang merasa hormon progesteronnya rendah, alangkah baiknya segera ke dokter untuk berkonsultasi untuk menangani ketidakseimbangan hormon ini. 

(*) 

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja