Bekerja sama dengan berbagai label indie di Jakarta, Nadia berhasil menggabungkan tujuh tim manajemen artis berbeda untuk band indie di perusahaan tersebut.
Di sana, ia juga bertugas untuk memperluas jaringan dan menangani berbagai proyek, mulai dari buku sampai film.
Pada Oktober 2007, Nadia akhirnya melebarkan sayapnya di industri musik lewat Sony Music Entertainment, di mana perempuan berusia 40 tahun itu berhasil mengembangkan departemen baru di Sony.
Selain mengembangkan departemen Artist Management di Sony, ia juga berhasil memperluas departemen tersebut dan mengembangkan departemen Event Management serta International Booking Management di tahun 2010.
Kariernya di pengembangan bisnis hiburan dan musik tentunya tak berhenti di situ. Ia terus berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan meninggalkan prestasi.
Mulai dari Portrait Management, Hamdok Group, Sevenine Production, REDMARK, Bubbly, hingga Rdio.
Selain giat mengembangkan bisnis hiburan melalui berbagai perusahaan tersebut, Nadia Yustiani juga pernah menjadi tenaga pengajar di SAE Institute, di mana ia mengajar Music Business.
Setelah bertahun-tahun bergelut di industri bisnis musik dan hiburan, ia bersama dengan rekannya pun mendirikan sendiri perusahaannya, yakni Amity Asia Agency pada tahun 2015.
Baca Juga: Kini Jadi Musisi Internasional, Begini Perjalanan Karier Niki Zefanya
Tak hanya fokus mengembangkan Amity Asia Agency, saat ini, Nadia juga merupakan bagian dari sebuah perusahaan musik 12WIRED dan akan menjadi salah satu juri di Dare To Be The Next Superstar, sebuah ajang kompetisi di bidang musik dan seni dari Supermusic.
Itu dia perjalanan karier Nadia Yustina di industri musik, salah satu sosok perempuan yang secara tidak langsung telah berhasil membawa banyak perubahan di industri musik Tanah Air. (*)