Dikisahkan, acara Kuliah Subuh memiliki rating paling rendah dan dianggap 'buangan'.
Menjadi tantangan bagi Talia untuk membuat programnya memiliki rating tinggi dan digemari.
Review Film 99 Nama Cinta
Meskipun memiliki unsur religi, film ini sama sekali tak memiliki kesan untuk memaksa dan menghakimi.
Hal itu tergambar dalam Kiblat yang toleran terhadap profesi Talia sebagai pembawa acara gosip walaupun ia tidak membenarkannya.
Namun, sebagai seorang guru, Kiblat justru menyuarakannya saat mengajar di kelas bersama murid-muridnya.
Selain itu, Kiblat juga tak pernah menyuruh Talia untuk mengenakan hijab atau beribadah. Justru, kesadaran untuk mempelajari agama datang dari hati Talia.
Saat menjalankan program Kuliah Subuh, ia pun berusaha bagaimana bisa menghadirkan acara keagamaan yang dipandang 'berat'.
Baca Juga: Lawan Bias Gender, Ini 5 Tokoh Perempuan Berdaya dalam Film Indonesia