Ini Mimpi Cinta Laura Hentikan Bullying dan Siklus Emosi Negatif Lewat Gerakan #ActofLove

Alessandra Langit - Senin, 14 Maret 2022
Latar belakang Cinta Laura ciptakan gerakan ActofLove
Latar belakang Cinta Laura ciptakan gerakan ActofLove ActofLove

Parapuan.co - Cinta Laura Kiehl, aktris dan penyanyi yang telah lebih dari lima belas tahun berkarya, mewujudkan kepeduliannya terhadap Indonesia dengan memprakarsai gerakan bernama #ActofLove #AoLKiehler.

Gerakan #ActofLove ini diwujudkan lewat kampanye di media sosial dan kegiatan pendidikan dengan sistem Disruptive Learning yang memungkinkan anak muda untuk belajar secara adaptatif.

Di usia karier yang matang ini, Cinta Laura ingin menggunakan platform-nya yang cukup besar untuk memberikan dampak positif kepada banyak orang.

Dalam membuat gerakan #ActofLove, ada banyak hal yang menginspirasi dan menjadi pendorong bagi Cinta Laura.

Salah satu yang menjadi semangat Cinta dalam gerakan ini adalah keinginan untuk menghentikan siklus pelampiasan emosi negatif ke orang lain yang telah menjamur di lingkungan kita.

Menggali lebih lanjut terkait latar belakang #ActofLove, PARAPUAN berkesempatan untuk mewawancarai Cinta Laura secara virtual pada Jumat (11/3/2022).

Menurut keterangannya, salah satu landasan dari gerakan #ActofLove ini adalah sebuah buku berjudul The Mastery of Love karya Don Miguel Ruiz yang membuat Cinta berpikir soal kendali emosi manusia.

Cinta Laura pun menjelaskan isi buku tersebut yang menyoroti tentang alasan manusia bisa melampiaskan perasaan negatif ke orang lain yang bahkan tak dikenal.

"Salah satu chapter yang nggak bisa aku lupakan adalah tentang manusia menangani emosi mereka sendiri," ungkap Cinta.

Baca Juga: Peduli Pendidikan Anak Muda Indonesia, Cinta Laura Ciptakan Gerakan ActofLove

"Menurut buku itu, manusia sebenarnya dari umur 0 ampai 3 tahun tidak punya luka-luka. Kemarahan atau sedih hanya sementara," lanjutnya.

Cinta laura pun menjelaskan bahwa keinginan untuk menghakimi orang lain, perasaan cemburu, hingga tindakan menyakiti orang lain muncul dari lingkungan sekitar.

"Seiring berjalannya waktu kita belajar dari lingkungan sekitar untuk mulai peduli dengan persepsi orang lain dan bagaimana mereka melihat kita," jelas Cinta.

"Maka, timbul rasa malu, ketakutan, iri, dan perasaan yang itu membuat kita melampiaskan hal negatif ke orang lain," katanya lebih lanjut.

Pada penjelasannya, Cinta Laura memberikan contoh hal yang terjadi padanya sendiri selama 15 tahun berkarier di industri hiburan Indonesia.

Sejak memulai karier di usia 12 tahun, Cinta mengaku sering mengalami perundungan, baik langsung maupun online.

"Netizen punya masalah sendiri, tidak tahu gimana caranya handle emosi mereka sendiri yang membuat mereka bisa merendahkan dan berkata buruk ke orang lain," cerita Cinta.

Cinta Laura melihat bahwa hal tersebut adalah siklus yang harus dihentikan dan menjadi landasan gerakan #ActofLove.

Di tengah banyaknya ujaran kebencian dari netizen, Cinta Laura merasa beruntung memiliki support system yang kuat.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2022, Cinta Laura: Aku Berharga, Kamu Berharga, Kita Berharga

Tak hanya itu, Cinta mengaku bahwa dirinya sedari dulu memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya.

"Aku mempunyai emotional intelligence yang cukup tinggi sehingga aku bisa memaklumi tindakan netizen yang tidak berpikir dua kali," kata Cinta.

"Namun, tidak semua orang punya privilege yang sama, maka gerakan #ActofLove ini penting sekali," lanjutnya.

Cinta Laura ingin gerakan yang diciptakannya ini dapat menyadarkan masyarakat Indonesia akan pentingnya menyebarkan cinta kepada sesama

Menurut perempuan keturunan Indonesia - Jerman ini, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendorong generasi muda bangkit dan berhenti menyebarkan kebencian.

Melalui gerakan ini, Cinta juga ingin anak-anak muda lebih paham pengaruh tindakan positif kepada kesehatan mental seseorang.

"Supaya mereka tahu gimana caranya menghadapi masalah yang bisa mempengaruhi mental health mereka," tegas Cinta Laura.

"Terutama di zaman sekarang yang lebih mudah untuk kita merasa diserang orang lain," imbuhnya.

Bagi Cinta Laura, masa depan Indonesia di matanya akan lebih baik jika anak-anak muda memiliki kesehatan mental yang baik dan bebas dari trauma.

"Ketika kita trauma, kita sulit untuk menjadi versi terbaik diri kita sendiri," tutup Cinta.

(*)

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine, Cinta Laura Suarakan Pentingnya Mencintai Diri Sendiri



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru