Dialami Hailey Bieber, Kenali Gejala Penggumpalan Darah di Otak

Ericha Fernanda - Selasa, 15 Maret 2022
Hailey Bieber mengalami pembekuan darah di otak
Hailey Bieber mengalami pembekuan darah di otak Instagram @haileybieber

Parapuan.co - Hailey Baldwin, istri Justin Bieber, kembali ke rumah setelah dirawat di rumah sakit lantaran mengalami keadaan darurat medis.

Model berusia 25 tahun itu mengungkapkan di story Instagram-nya pada Sabtu (12/3/2022), bahwa dia mengalami penggumpalan darah di otaknya.

Hailey menyebut jika hal tersebut menyebabkan gejala seperti stroke yang membuatnya membutuhkan pertolongan medis.

"Pada Kamis (10/3/2022) pagi, saya sedang duduk saat sarapan dengan suami saya ketika saya mulai mengalami gejala seperti stroke dan dibawa ke rumah sakit," tulis Hailey, mengutip USA Today.

Hailey mengatakan tubuhnya mampu mengeluarkan gumpalan darah dengan sendirinya dan pulih dalam beberapa jam.

"Meski pun ini jelas merupakan salah satu momen paling menakutkan yang pernah saya alami, saya di rumah sekarang dan baik-baik saja," imbuhnya.

Penggumpalan Darah di Otak

Berkaca dari peristiwa yang dialami Hailey Bieber, penting untuk mengetahui bagaimana penggumpalan darah di otak terjadi.

Melansir Cleveland Clinic, gumpalan darah adalah kumpulan darah seperti gel yang terbentuk di pembuluh darah atau arteri saat darah berubah dari cair menjadi sebagian padat.

Baca Juga: 6 Langkah Mudah untuk Meningkatkan Kesehatan Otak dalam Keseharian

Penggumpalan darah adalah fungsi normal yang menghentikan tubuh dari pendarahan terlalu banyak saat seseorang terluka.

Namun, penggumpalan darah yang terbentuk di beberapa tempat dan tidak larut dengan sendirinya bisa berbahaya bagi kesehatan.

"Gejala stroke di usia muda dapat memiliki kecenderungan untuk pembekuan darah. Ini bisa bersifat turun-temurun dari keluarga," ujar Dr. Shazam Hussain, direktur Pusat Serebrovaskular di Klinik Cleveland, mengutip People.

Dr Shazam melanjutkan, penggumpalan darah yang bergerak ke otak biasanya berasal dari pembuluh darah yang tersumbat di bagian tubuh, seperti leher atau jantung.

Perlu ditekankan lagi, otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan aliran darah dan oksigen.

Kekurangan hal tersebut dapat menyebabkan fungsi otak mati dan menyebabkan gejala seperti stroke.

Gejala

Dr Shazam menyebutkan ada beberapa gejala yang menyertai penggumpalan darah di otak, meliputi:

Baca Juga: Penulis Lupus, Hilman Hariwijaya Sempat Alami Stroke Ringan Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya

• Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.

• Penglihatan kabur atau gangguan penglihatan.

• Kelelahan.

• Kelemahan pada lengan atau anggota tubuh lainnya.

• Kesulitan berbicara.

"Otak sangat sensitif terhadap kurangnya aliran darah dan bisa kehilangan sekitar 2 juta sel otak per menit. Jadi sangat penting untuk mendapatkan perhatian medis segera," terang Dr Shazam.

Pada kasus Hailey, ia bisa mengeluarkan bekuan darahnya sendiri, yang sering kali terjadi dengan penggumpalan darah kecil.

"Jika penggumpalan darah kecil, biasanya bisa hilang dengan sendirinya dan tidak meninggalkan masalah yang berkepanjangan," lanjutnya.

Jika tidak bisa keluar dengan sendirinya, dokter biasanya memberikan obat untuk melarutkan penggumpalan darah dalam 4,5 jam pertama setelah gejala.

Untuk kasus lebih besar, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan trombektomi guna mengeluarkan pembekuan melalui pembuluh darah.

Jadi, itulah penjelasan sekilas tentang penggumpalan darah di otak yang dialami Hailey Bieber ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Kondisi Terkini Tukul Arwana usai Operasi Pendarahan Otak, Berawal dari Mengeluh Pusing

Sumber: USA Today,People,Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Atasi Limbah Tekstil, Jalin Dibantu EcoTouch Kumpulkan Pakaian Bekas Karyawan