Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Seseorang Menderita Asam Urat

Anna Maria Anggita - Selasa, 15 Maret 2022
Penyebab dan faktor risiko asam urat
Penyebab dan faktor risiko asam urat sittithat tangwitthayaphum

Parapuan.co - Asam urat merupakan penyakit sendi yang dapat menyerang siapa pun dan gejalanya tidak tertahankan.

Pasalnya, serangan nyeri asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba dan parah, adapun tanda lainnya yakni bengkak, kemerahan dan nyeri tekan pada satu atau lebih sendi, paling sering di jempol kaki.

Lantas apa penyebab asam urat?

Dilansir dari Mayo Clinic, asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di persendian, sehingga menyebabkan peradangan dan rasa sakit.

Diketahui kristal urat terbentuk ketika individu memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

Sebagai catatan, tubuh itu menghasilkan asam urat ketika memecah purin (zat yang ditemukan secara alami dalam tubuh).

Purin juga ditemukan dalam makanan tertentu, termasuk daging merah, jeroan hati, makanan laut, dan minuman beralkohol.

Selain itu minuman yang dimaniskan dengan fruktosa juga mampu meningkatkan kadar asam urat.

Perlu dipahami bahwa biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal lalu ke dalam urin.

Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 5 Penyebab Berat Bedan Sulit Turun

  

Tetapi, kadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. 

Di kala kondisi tersebut terjadi, maka asam urat menumpuk dan membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

Adapun faktor risiko yang memicu terjadinya asam urat, seperti:

1. Pola makan

Mengonsumsi makanan yang kaya daging merah dan kerang serta minuman manis dengan gula buah (fruktosa) meningkatkan kadar asam urat.

Dengan begitu pun risiko penyakit asam urat pun semakin meningkat.

Bukan hanya itu saja, minuman keras yang mengandung alkohol juga meningkatkan risiko asam urat.

2. Kelebihan berat badan dan mengalami kondisi medis tertentu

Individu yang mengalami kelebihan berat badan akan membuat tubuh memproduksi lebih banyak asam urat.

Baca Juga: Dialami Hailey Bieber, Kenali Gejala Penggumpalan Darah di Otak

Di samping itu ginjal pun jadi lebih sulit untuk menghilangkan asam urat.

Selain kelebihan berat badan, adapun kondisi medis yang meningkatkan risiko asam urat seperti:

- Diabetes

- Sindrom metabolik

- Penyakit jantung dan ginjal

3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu seperti aspirin dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi.

Obat yang mengontrol hipertensi termasuk diuretik thiazide, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) dan beta blocker, berperan meningkatkan kadar asam urat.

Oleh sebab itu penting bagi Kawan Puan untuk membicarakan ke dokter mengenai obat yang dikonsumsi agar terhindar dari asam urat. 

Baca Juga: Ini 5 Jenis Gangguan Mata Akibat Mengidap Diabetes, Apa Saja?

4. Riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin

Jika anggota keluarga ada yang menderita asam urat, maka keturunannya lebih berisiko mengalami kondisi ini.

Kemudian faktor risiko asam urat lainnya yakni dari usia dan jenis kelaminm

Sebab, asam urat lebih sering terjadi pada laki-laki, hal ini dikarenakan perempuan cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.

Namun, setelah menopause, kadar asam urat perempuan mendekati laki-laki.

Perlu dicatat, laki-laki lebih mungkin mengembangkan asam urat di usia 30 dan 50 tahun.

Nah, Kawan Puan apabila kamu ingin terhindar dari asam urat, maka hendaknya hindari berbagai faktor risiko di atas ya.

(*)

Baca Juga: Jangan Lupa Cek Kadar Asam Urat dalam Tubuh, Berapa Batas Normalnya?

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat