Parapuan.co - Nama Mesty Ariotedjo tidak hanya dikenal sebagai dokter, melainkan model, brand ambassador sederet brand mahal, hingga pemain harpa.
Namun, ternyata ibu dua anak ini merasa belum cukup melakukan sesuatu untuk orang lain, di saat teman-temannya sudah membuat sesuatu yang besar.
"Kayaknya iya orang tahu aku dokter, aku model, aku main musik, tapi kenapa itu semua tentang aku?" ungkap Mesty dalam acara Flip Talk IWD 2022.
Lantas, Mesty pun menemukan formulanya untuk melihat dan mendengar permasalahan apa sih yang ada di sekelilingnya dan kita punya kompetensinya untuk nyelesaiin.
"Maka enggak perduli gede kecilnya, maka lakuin aja," tegas Mesty yang akhirnya memutuskan untuk mendirikan platform Tentang Anak.
Karena Dirumahkan
Awalnya, Mesty Ariotedjo adalah dokter anak aktif di RSCM Kencana. Bahkan dirinya sudah bekerja di RSCM menjadi dokter residen pediatri sejak Juli 2015.
Dalam acara tersebut, Mesty pun mengungkapkan bahwa dokter anak se-Indonesia sekitar 4000-an sedangkan anak-anak di Tanah Air mencapai 80 juta.
Akan tetapi, suatu waktu karena pandemi dan Mesty Ariotedjo sedang mengandung usia delapan bulan, dirinya terpaksa dirumahkan.
Baca Juga: Salut! Begini Cara Trio Ariotedjo Saling Mendukung Meski Berbeda Passion
"Bisa kebayang dokter itu udah kecapekan tiap hari, berusaha menyelamatkan nyawa, hingga saatnya aku dipaksa untuk di rumah aja," kenang Mesty.
"Aku melihat kehidupan masyarakat umum, scrolling sosial media. Lho, kenapa masih banyak informasi parenting atau hoaks terkait pengasuhan anak?" ujarnya.
Mesty pun bilang, "Harusnya ada tentang kesehatan anak yang dipelajari tapi kok enggak sampai informasi yang tepatnya, (mungkin, red.) karena memang kita semua sibuk di rumah sakit."
Akhirnya, Mesty pun tergerak untuk berperan mengisi kekosongan tersebut. Tadinya, dirinya berpikir, selama belum bisa balik ke rumah sakit.
Ternyata apa yang dilakukan Mesty Ariotedjo mendapat respons positif dari masyarakat dan antusiasnya sangat tinggi.
Lantas, Mesty Ariotedjo pun mendirikan Tentang Anak sejak November 2020 dan mengelola platform tersebut juga jadi pekerjaan tetapnya hingga kini.
Pasalnya, Tentang Anak adalah platform edukasi digital tentang pengasuhan anak dan diisi oleh praktisi di bidang kesehatan dan perkembangan anak terbaik di Indonesia.
Ya, Mesty menggandeng dokter hingga psikolog lain untuk berkolaborasi di Tentang Anak, yang kini aplikasinya sudah bisa diinstal dengan mudah.
Katanya, "Aku pikir, peran semua orang dokter pun enggak bisa sama. Mungkin aku saatnya mengisi kekosongan ini yang secara passion aku suka untuk public health, educating the parents."
Baca Juga: Dokter Anak Ungkap Tips Sukses ASI Eksklusif bagi Wanita Karir
Akan tetapi, Mesty Ariotedjo mengakui bahwa kadang kala masih ada saja pihak yang mempertanyakan keputusannya ini.
"Kadang banyak orang yang nanya, kok enggak lanjut di RSCM? Kok enggak jadi staf? Kok enggak ke arah sana yang mungkin secara staff leader sangat prestigious?" aku Mesty.
Hebatnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut tak membuat Mesty Ariotedjo meragukan atau bahkan menyesali keputusannya mengambil langkah tersebut.
"Aku merasa ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dan kalau mau memajukan sumber daya manusia, harus bicara bagaimana kita mengasuh anak di periode emasnya sebaik mungkin," pungkas Mesty.
Berkat di Flores
Menariknya, Mesty Ariotedjo awalnya tidak ingin menjadi dokter karena tidak suka dengan biologi. Bahkan, saat harus masuk kedokteran, dia sempat berpikir cukup jadi dokter umum.
Namun, pengalamannya sebagai dokter magang di Flores yang harus bertanggung jawab atas satu rumah sakit meruntuhkan niat Mesty.
Melansir NOVA, Mesty Ariotedjo pun menyadari profesi dokter itu belajar seumur hidup. Tiap ada kasus, ia mempelajari hal baru lagi.
Baca Juga: Amat Menyentuh, 5 Film Ini Menceritakan Anak Perempuan dan Keluarganya
“Di sana enggak ada dokter spesialis. Saya yang melahirkan bayi, jahit luka abis lahiran, ada orang kecelakaan saya jahit lukanya. Saya baru merasa menyenangkan sebagai dokter sesungguhnya ketika sudah dipraktikkan,” ungkap Mesty.
Setelah jadi dokter di Flores, Mesty pun ketemu pasien anak, ternyata kalau dirinya bertemu pasien anak, capeknya langsung ilang dan Mesty menyukainya.
"Entah kenapa kalau sampai jam 3-4 pagi yang datang pasien anak tuh saya semangatnya ada banget. Ada tenaga terus pengin banget merawat anak ini sampai sehat," aku Mesty.
Toh, dengan menjadi dokter anak, secara tak langsung ia mewujudkan cita-citanya sebagai guru.
Sebab, setiap bertemu orangtua pasien, ia tak hanya memberi edukasi soal kesehatan, melainkan semua aspek seperti bagaimana mendidik hingga perkembangannya. (*)