Parapuan.co - Dokumenter Netflix The Tinder Swindler (2022) berhasil membuat netizen terkejut dengan sisi kelam dunia aplikasi kencan online.
Kasus penipuan Simon Leviev lewat aplikasi Tinder merugikan banyak perempuan dan menyisakan trauma mendalam, bukan hanya secara psikologis tapi juga finansial.
Namun ternyata, sosok seperti Simon Leviev juga ditemukan di aplikasi kencan di Indonesia, lho.
Baru-baru ini, Twitter dihebohkan dengan suatu utas yang membongkar tindakan penipuan dari laki-laki yang kini dipanggil Tinder Swindler Indonesia.
Sosok Tinder Swindler versi Indoensia ini dikenal sebagai laki-laki yang aktif mencari pasangan di aplikasi kencan online dan kerap memamerkan kekayaannya kepada setiap orang yang ditemuinya.
Namun, banyak orang yang akhirnya mengaku ditipu jutaan rupiah oleh sang Tinder Swindler Indonesia.
Bahkan sampai saat ini, banyak korban yang masih mengejar dan mencari keberadaan laki-laki ini untuk dimintai tanggung jawab.
PARAPUAN telah merangkum lima fakta yang wajib Kawan Puan ketahui berdasarkan cuitan @malamtanpakata yang membongkar kasus penipuan James, yuk simak.
Baca Juga: Hindari Penipuan seperti di Tinder Swindler, Waspadai 5 Tanda Red Flag pada Aplikasi Kencan Online
1. Mengaku punya banyak pabrik
Berdasarkan cuitan dari akun @malamtanpakata di Twitter, Twinder Swindler Indonesia ini mengaku punya banyak pabrik yang tersebar di berbagai daerah.
Ia kerap kali mengaku sibuk mengurus berbagai pabrik yang dimilikinya, membuat para korban menganggap bahwa ia adalah sosok yang kaya raya.
Laki-laki ini juga mengaku memiliki franchise dari berbagai restoran ternama kelas atas di Indonesia.
2. Pamer koneksi ke pemilik barang bermerek
Ia diketahui sering memamerkan pakaian bermereknya lewat foto-foto yang dia unggah ke aplikasi kencan online.
Tinder Swindler Indonesia ini juga mengaku memiliki koneksi ke beberapa merek pakaian hingga elektronik ternama.
Bahkan, sang korban sempat diajak untuk memiliki unit grand launching dari salah satu toko merek terkenal.
"Kemudian dia sempet nawarin unit grand opening yang masih sisa. Dengan cuman membayar pajaknya," cerita korban.
Baca Juga: Banyak Korbannya, 4 Cara Ini Bisa Membantumu Terhindar dari Penipuan di Aplikasi Kencan
3. Tampak mudah dipercaya
Berdasarkan pengakuan korban yang dituangkan dalam utas Twitter, Tinder Swindler Indonesia digambarkan sebagai laki-laki yang dapat membuat siapa pun jatuh cinta.
Ketika korban bertemu dengan sosok laki-laki ini, korban merasa nyaman dan dapat percaya seratus persen dengannya.
Persis seperti dokumenter The Tinder Swindler, korban pun akhirnya terlena dan memberikan pinjaman uang dengan janji segera dikembalikan.
Sayangnya, uang korban tak pernah kembali dan James Daniel Sinaga dikabarkan menghilang saat hendak dikontak.
4. Korban lebih dari satu
Cuitan dari @malamtanpakata ini memantik para korban lainnya untuk berani bersuara.
Ternyata, korban dari Tinder Swindler Indonesia ini jumlahnya tak sedikit dengan kerugian yang berbeda-beda.
Baca Juga: Sinopsis The Tinder Swindler, Film Dokumenter Netflix soal Kasus Penipuan Simon Leviev
Akhirnya, para korban pun memviralkan pengalaman pahit mereka agar tidak ada korban lainnya yang terperangkap dalam rayuan laki-laki ini.
"Aku cerita ini supaya nggak banyak orang yang bakal jadi korban nya dan berhati-hati," tulis korban.
"Dia menjanjikan hidup bersama dan mimpi yang sempurna sekali," lanjutnya.
5. Sudah ditemukan
Tak lama setelah cuitan tersebut viral, seseorang berhasil menemukan sosok Tinder Swindler Indonesia ini di wilayah Senayan, Jakarta Selatan.
Video penemuan laki-laki yang lama menghilang dari jangkauan korbannya pun viral di TikTok dan Twitter.
Walau sudah berhasil ditemukan, netizen masih penasaran dengan tindak lanjut dari kasus penipuan di Tinder ini.
Nah, kasus penipuan Tinder Swindler Indonesia ini menjadi pelajaran penting untuk kita dalam mencari pasangan di aplikasi kencan.
Walaupun merasa percaya dengan orang yang kita temui di aplikasi kencan online, alangkah baiknya bila Kawan Puan kembali cek ulang latar belakangnya.
Penipuan seperti ini sering terjadi para perempuan, maka kita harus cermat dalam memilih pasangan di dating apps.
Baca Juga: Simon Leviev, Penipu dalam Aplikasi Kencan Telah Dibanned Tinder
(*)