Parapuan.co - Oversharing adalah situasi di mana seseorang bercerita masalah pribadi kepada orang lain secara berlebihan.
Semakin dekat dua orang, semakin besar kemungkinan untuk mendorong batas-batas yang termasuk oversharing.
Bercerita dengan orang lain dapat membuat perasaan lebih lega, tapi terkadang tidak nyaman bagi kamu yang mendengarnya.
Oleh sebab itu, penting untuk menerapkan etika curhat masalah pribadi dengan teman agar tidak berlebihan seperti dilansir dari Well & Good. Yuk, simak!
1. Perjelas batasan
Sebelum berdiskusi, tanyakan pada diri sendiri untuk menentukan masalah apa yang bisa diceritakan dan disimpan sendiri.
Kamu tidak perlu meminta temanmu untuk berhenti berbagi sepenuhnya, tapi cukup pastikan obrolan berjalan nyaman atau tidak.
Ketika obrolan tentang masalah pribadinya dirasa nyaman, kamu bisa mendengarnya atau bahkan membantunya.
Namun, ketika obrolan mengarah ke gosip atau menjelekkan orang lain, kamu bisa bilang bahwa kamu tidak nyaman mendengarnya.
Baca Juga: Etika Komunikasi saat Teman Curhat, Jadilah Pendengar yang Baik!
2. Beri tahu temanmu apa yang nyaman untuk didiskusikan
Setelah kamu tahu apa yang nyaman untuk dibicarakan, komunikasikan batasan tersebut secara jujur dan terbuka.
Bicarakan bahwa kamu akan mendukung dan membantunya, tapi sampai batas tertentu mungkin tidak bisa mengatasinya.
Pastikan saat berbagi tidak berlebihan dan saling nyaman antara kedua belah pihak untuk menghindari oversharing.
3. Tunjukkan jika privasi orang lain terlibat
Temanmu mungkin bercerita masalah pribadinya, baik konflik atau privasi orang tua, pasangan, atau rekan kerja.
Kamu dapat mendengarkan curhatannya karena mungkin temanmu merasa kesulitan atau berjuang di lingkungan toksik.
Namun, ketika temanmu mengarah ke privasi orang lain yang tidak perlu kamu tahu, kamu bisa memintanya untuk berhenti.
Contoh privasi orang lain seperti warisan, aset berharga, masalah kepuasan seksual, utang-piutang, nafkah, dan lain-lain.
Jadi, itulah ketiga etika curhat masalah pribadi dengan teman agar tidak berlebihan ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Etika Komunikasi tentang Seksualitas dengan Teman agar Tidak Canggung