Parapuan.co - Down syndrome adalah suatu kondisi kelainan genetik dari kromosom 21 sejak lahir yang menyebabkan seseorang mengalami kecerdasan yang rendah dan kelainan fisik yang khas.
Bertepatan dengan Hari Down Syndrome Sedunia pada Senin, 21 Maret 2022 ini harus diketahui oleh para orang tua bahwa anak down syndrome itu berisiko mengembangkan penyakit tertentu.
Seperti yang dikutip dari Everyday Health, berikut ini tujuh penyakit yang berisiko dialami oleh anak down syndrome, catat ya!
1. Cacat jantung
Komplikasi nomor satu untuk orang-orang dengan down syndrome dilahirkan dengan cacat jantung.
Biasanya cacat jantung dialami bayi yang lahir dengan down syndrome.
Tingkat keparahan cacat dapat bervariasi, bisa berupa lubang kecil yang sembuh sendiri dari waktu ke waktu atau sesuatu yang lebih serius yang memerlukan operasi jantung terbuka.
2. Penyakit alzheimer
Down syndrome didefinisikan sebagai dilahirkan dengan materi genetik ekstra (salinan ekstra penuh atau sebagian dari kromosom 21).
Baca Juga: Periodontitis Jadi Infeksi Gusi yang Serius? Ini Penjelasannya
Materi genetik ekstra ini dapat mengubah cara sel-sel otak berfungsi, yang menempatkan orang-orang dengan down syndrome mengalami peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer.
Tanda-tanda seseorang dengan down syndrome mengalami penyakit Alzheimer seperti:
- Kehilangan ingatan
- Perubahan kepribadian, seperti penurunan minat pada aktivitas biasa dan lebih banyak agresi atau kecemasan.
3. Masalah tiroid
Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher, bertanggung jawab untuk mengontrol suplai energi tubuh.
Sayangnya pada anak dengan down syndrome ini mereka memiliki hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif.
Gejalanya meliputi perasaan lesu dan mudah tersinggung, perubahan berat badan, dan kelelahan.
Baca Juga: Begini Cara Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut dari Bayi hingga Remaja
4. Leukimia
Pengidap down syndrome memiliki risiko lebih tinggi mengalami leukimia.
Penyakit leukimia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal.
Mereka yang mengidap kanker darah ini harus segera mendapat pengobatan tepat supaya tidak terjadin perburukan kondisi.
5. Sleep apnea
Sleep apnea juga berisiko dialami oleh orang dengan down syndrome.
Sleep apnea atau apnea tidur obstruktif secara negatif dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, tingkat pertumbuhan, dan fungsi jantung.
Risiko perkembangan sleep apnea terus berlanjut seiring bertambahnya usia anak-anak dan terutama terjadi pada orang dewasa yang obesitas.
Kabar baiknya adalah dapat diobati baik melalui operasi atau perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan.
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 4 Penyebab Jerawat Tak Kunjung Hilang
6. Masalah penglihatan
Pengidap down syndrome juga berisiko mengembangkan penyakit mata.
Bahkan gaungguan penglihatan ini dapat berkisar dari masalah saluran air mata hingga katarak usia dini.
Banyak orang dengan down syndrome membutuhkan kacamata, dan kadang-kadang bifokal dapat membantu jika mereka kesulitan menyesuaikan fokus dari dekat ke jauh.
Dikarenakan berisiko mengalami gangguan penglihatan, maka anak dengan down syndrome harus menjalani pemeriksaan mata dalam enam bulan pertama mereka dan kemudian setiap satu atau dua tahun setelah itu (seperti halnya orang dewasa).
7. Masalah pendengaran
Anak down syndrome juga berisiko mengalami gangguan pendengaran, yang bisa jadi akibat penyakit telinga atau kelebihan kotoran telinga akibat struktur telinga.
Sebab, secara anatomis telinga berkembang sedikit berbeda untuk penderita down syndrome.
Gangguan pendengaran ini perlu diatasi karena jika tidak bisa mendengar dengan jelas maka nantinya anak down syndrome akan kesulitan untuk belajar.
Nah, Kawan Puan dari informasi di atas diketahui memang anak down syndrome berisiko mengalami berbagai penyakit ya.
Maka dari itu penting bagi orang tua yang memiliki anak dengan down syndrome untuk rutin memeriksakan buah hati ke dokter agar terhindar dari komplikasi di atas. (*)