Parapuan.co - Jiwa kepemimpinan atau leadership adalah kecerdasan sosial yang perlu diajarkan pada anak sejak dini.
Arti dari kepemimpinan adalah kemampuan untuk percaya pada diri sendiri, berani, dan tegas mengambil keputusan.
Anak yang memiliki jiwa kepemimpinan dapat berkomunikasi dan mengekspresikan pikiran dengan jelas.
Oleh sebab itu, kamu perlu mengajarkan anak-anak agar memiliki mental yang kuat dan menciptakan identitas bagi diri mereka sendiri.
Melansir Parenting Firstcry, berikut ini 7 kebiasaan sehari-hari untuk membangun jiwa kepemimpinan pada anak. Yuk, simak!
1. Jadilah teladan
Semuanya dimulai dari rumah, biarkan anakmu melihatmu sebagai seorang pemimpin dan menginspirasinya untuk menjadi pemimpin.
Kebiasaan ini adalah cara terbaik untuk membiarkan anak bergerak ke arah yang benar melalui contoh perilakumu.
Ingat, anak-anak akan menyerap perilakumu yang mungkin tidak diajarkan. Jadi, berhati-hatilah sebagai teladannya.
Baca Juga: Jadilah Teladan, Inilah 5 Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
2. Satukan tim
Jadwalkan kegiatan atau permainan yang bisa mereka nikmati bersama sekelompok teman atau anak-anak lain.
Hal ini bisa sesederhana bermain, olahraga, atau piknik, di mana mereka mendapat kesempatan untuk bekerja sama sebagai sebuah tim.
3. Ajarkan cara bangkit kembali
Ajari anakmu mengatasi kegagalan dengan kepala tegak, katakan padanya untuk menganggap kegagalan sebagai kesempatan belajar.
Ajarkan mereka untuk menerima kesalahan atau kekalahan, serta mencobanya lagi dengan melakukan yang lebih baik.
4. Ajarkan negosiasi
Jika anak keras kepala atau terlalu berpuas diri, ajarkan mereka berkompromi untuk memilih opsi terbaik.
Hadapkan mereka pada dua pilihan atau lebih, selanjutnya biarkan anak memilih mana yang menurutnya sesuai.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
5. Biarkan anak membuat keputusan
Biarkan anak membuat keputusan untuk dirinya sendiri sejak dini, mulai dari pakaian hingga makanan.
Seiring bertambahnya usia, biarkan mereka turut menuangkan pikiran untuk tujuan liburan yang dapat dinikmati bersama keluarga.
6. Ajarkan percaya diri
Ajarkan anak menerima tubuhnya, percaya pada kemampuannya, dan hindari membandingkannya dengan anak lain.
Anak yang percaya diri tidak mudah minder ketika menghadapi masalah di masa depan, sebab ia sudah optimis mengatasinya.
7. Ajarkan empati
Jiwa kepemimpinan juga termasuk merangkul orang lain, yaitu merasakan kesedihan yang sama saat orang lain mengalami masalah.
Baca Juga: 7 Afirmasi Positif yang Perlu Didengar Setiap Anak, Bantu Lebih PD!
Memiliki empati yang kuat membuat anak tidak menyombongkan diri, justru merangkul orang lain untuk terus maju juga.
Jadi, itulah cara membangun jiwa kepemimpinan pada anak ya, Kawan Puan. (*)