- genetik, baik mutasi gen maupun riwayat keluarga
- faktor lingkungan, seperti paparan pestisida selama kehamilan atau trauma kelahiran yang membatasi suplai oksigen ke bayi
- faktor biologis, seperti infeksi selama kehamilan dan peradangan
Sedangkan down syndrome adalah kelainan kromosom. Ini terjadi lebih sering pada kehamilan dengan ibu berusia 35 tahun atau lebih.
Ada tiga jenis DS:
- Trisomi 21. Setiap sel memiliki salinan ketiga dari kromosom 21 (biasanya, setiap kromosom hanya memiliki 2 salinan).
- Sindrom Down mosaik. Beberapa sel memiliki 3 salinan kromosom 21, dan sel lain hanya memiliki 2 salinan.
- Sindrom Down Translokasi. Ini terjadi ketika potongan ekstra atau salinan ekstra utuh dari kromosom 21 dilekatkan pada kromosom yang berbeda.
Autisme dan sindrom Down memiliki beberapa karakteristik yang sama. Dalam hal lain, mereka sangat berbeda.
Misalnya, banyak orang autis lebih suka menyendiri. Mereka mungkin tampak menarik diri atau acuh tak acuh. Di sisi lain, orang dengan DS sering bersosialisasi dan ramah.
Banyak orang autis tidak mengikuti pola belajar bahasa yang biasa. Beberapa tidak pernah berbicara. Yang lain belajar berbicara dan kemudian kehilangan perkembangan bahasa.
Sementara itu, perkembangan bahasa pengidap DS mirip dengan perkembangan anak pada umumnya.
Perbedaan lainnya termasuk:
autisme | Sindrom Down |
Minimal atau tidak ada penggunaan gerakan | Penggunaan tanda dan gerakan simbolis |
Dapat bertindak seolah-olah orang lain adalah benda mati | Mencoba menyalin yang lain |
Permainan paralel (bermain di samping orang lain) | Perhatian bersama (bermain dengan orang lain) |
Autisme ada pada spektrum yang luas dan memiliki berbagai ekspresi perilaku. Misalnya, beberapa orang autis menggunakan gerak tubuh, memiliki keterampilan bahasa yang sama, dan senang menghabiskan waktu bersama teman.
Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis
DS juga cenderung menyebabkan individu belajar dan berkembang lebih lambat. Autisme mencakup berbagai kemampuan intelektual, dari keterlambatan parah hingga tingkat kecerdasan yang berbakat, atau superior.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh ASD dan DS meliputi:
- preferensi untuk rutinitas
- kurang responsif dengan suara namanya
- perbedaan bahasa ekspresif
- kontak mata yang tidak biasa
- perbedaan sensorik
- bermain berulang-ulang
- perilaku menantang
- minat terfokus
- kecemasan
- perbedaan perkembangan
- mengurangi percakapan timbal balik
Autisme tidak memengaruhi penampilan seseorang. Namun, DS menyebabkan perubahan fisik yang dapat dikenali, termasuk:
- mata miring ke atas
- leher pendek dengan kulit ekstra di bagian belakang
- kepala kecil
- telinga dan mulut kecil
- bintik-bintik putih pada iris setiap mata
- tonus otot berkurang
- fitur wajah datar
- tangan yang lebar dan pendek, dengan jari yang pendek
Kondisi medis terkait
Baik ASD dan DS biasanya terjadi dengan masalah kesehatan. Sejauh mana mereka mempengaruhi setiap orang dapat bervariasi.
Autisme:
- kejang
- masalah pencernaan
- gangguan tidur
- perbedaan ambang nyeri
- perbedaan metabolisme
Sindrom Down:
- kelainan jantung bawaan
- katarak dan penglihatan yang buruk
- gangguan pendengaran
- masalah pinggul
- leukemia
- kegemukan
- hipotiroidisme
- sembelit
- apnea tidur
- kerentanan infeksi
- demensia
- penyakit alzheimer
(*)