Parapuan.co - Autisme dan Down Syndrome adalah kondisi yang terpisah, tetapi mungkin saja seseorang memiliki keduanya.
Meski bisa memiliki keduanya, namun dua jenis kelainan ini adalah hal yang berbeda, namun kerap dianggap sama.
Gangguan spektrum autisme (ASD) dan sindrom Down (DS) keduanya kompleks dan seumur hidup. Meskipun mereka memiliki beberapa karakteristik, mereka memiliki lebih banyak kualitas yang membedakan keduanya.
ASD dan DS bukanlah kondisi yang sama, tetapi mereka dapat terjadi bersamaan. Sekitar 20% orang dengan sindrom Down juga autis.
Ada beberapa perbedaan dan perbedaan utama antara autisme dan sindrom Down.
Gangguan spektrum autisme
Autisme adalah perbedaan perkembangan saraf yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bahasa, interaksi sosial, dan perilaku. Orang dengan ASD hadir dengan berbagai ciri dan bisa tampak sangat berbeda.
Mengutip dari PsychCentral, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 44 anak-anak autis.
Dokter mengidentifikasi autisme dengan mengamati dan menilai perilaku dan riwayat perkembangan anak.
Baca Juga: Apa Itu Down Syndrome? Segera Ketahui 3 Jenis Kondisi Genetik Ini
Dimungkinkan untuk menemukan perilaku autisme pada seseorang semuda 2 tahun, tetapi beberapa orang autis tidak diidentifikasi sampai mereka lebih tua atau bahkan dewasa.
Biasanya tidak mungkin untuk mengatakan bahwa seseorang autis hanya dengan melihatnya.
Down Syndrome
Sindrom Down adalah suatu kondisi kromosom. Ini adalah kelainan genetik paling umum di Amerika Serikat, memengaruhi sekitar 1 dalam 700 bayi lahir.
Tes medis yang disebut kariotipe dapat memeriksa perbedaan kromosom yang terkait dengan DS.
Dimungkinkan untuk mendiagnosis DS sebelum lahir menggunakan pengujian kariotipe prenatal.
Seorang dokter juga dapat mengidentifikasi karakteristik DS saat lahir selama pemeriksaan dan mengkonfirmasi dengan tes darah.
Beberapa faktor dapat berkontribusi pada penyebab autisme, termasuk:
Baca Juga: Manfaat Melakukan Olahraga Bagi Anak dengan Down Syndrome
- genetik, baik mutasi gen maupun riwayat keluarga
- faktor lingkungan, seperti paparan pestisida selama kehamilan atau trauma kelahiran yang membatasi suplai oksigen ke bayi
- faktor biologis, seperti infeksi selama kehamilan dan peradangan
Sedangkan down syndrome adalah kelainan kromosom. Ini terjadi lebih sering pada kehamilan dengan ibu berusia 35 tahun atau lebih.
Ada tiga jenis DS:
- Trisomi 21. Setiap sel memiliki salinan ketiga dari kromosom 21 (biasanya, setiap kromosom hanya memiliki 2 salinan).
- Sindrom Down mosaik. Beberapa sel memiliki 3 salinan kromosom 21, dan sel lain hanya memiliki 2 salinan.
- Sindrom Down Translokasi. Ini terjadi ketika potongan ekstra atau salinan ekstra utuh dari kromosom 21 dilekatkan pada kromosom yang berbeda.
Autisme dan sindrom Down memiliki beberapa karakteristik yang sama. Dalam hal lain, mereka sangat berbeda.
Misalnya, banyak orang autis lebih suka menyendiri. Mereka mungkin tampak menarik diri atau acuh tak acuh. Di sisi lain, orang dengan DS sering bersosialisasi dan ramah.
Banyak orang autis tidak mengikuti pola belajar bahasa yang biasa. Beberapa tidak pernah berbicara. Yang lain belajar berbicara dan kemudian kehilangan perkembangan bahasa.
Sementara itu, perkembangan bahasa pengidap DS mirip dengan perkembangan anak pada umumnya.
Perbedaan lainnya termasuk:
autisme | Sindrom Down |
Minimal atau tidak ada penggunaan gerakan | Penggunaan tanda dan gerakan simbolis |
Dapat bertindak seolah-olah orang lain adalah benda mati | Mencoba menyalin yang lain |
Permainan paralel (bermain di samping orang lain) | Perhatian bersama (bermain dengan orang lain) |
Autisme ada pada spektrum yang luas dan memiliki berbagai ekspresi perilaku. Misalnya, beberapa orang autis menggunakan gerak tubuh, memiliki keterampilan bahasa yang sama, dan senang menghabiskan waktu bersama teman.
Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis
DS juga cenderung menyebabkan individu belajar dan berkembang lebih lambat. Autisme mencakup berbagai kemampuan intelektual, dari keterlambatan parah hingga tingkat kecerdasan yang berbakat, atau superior.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh ASD dan DS meliputi:
- preferensi untuk rutinitas
- kurang responsif dengan suara namanya
- perbedaan bahasa ekspresif
- kontak mata yang tidak biasa
- perbedaan sensorik
- bermain berulang-ulang
- perilaku menantang
- minat terfokus
- kecemasan
- perbedaan perkembangan
- mengurangi percakapan timbal balik
Autisme tidak memengaruhi penampilan seseorang. Namun, DS menyebabkan perubahan fisik yang dapat dikenali, termasuk:
- mata miring ke atas
- leher pendek dengan kulit ekstra di bagian belakang
- kepala kecil
- telinga dan mulut kecil
- bintik-bintik putih pada iris setiap mata
- tonus otot berkurang
- fitur wajah datar
- tangan yang lebar dan pendek, dengan jari yang pendek
Kondisi medis terkait
Baik ASD dan DS biasanya terjadi dengan masalah kesehatan. Sejauh mana mereka mempengaruhi setiap orang dapat bervariasi.
Autisme:
- kejang
- masalah pencernaan
- gangguan tidur
- perbedaan ambang nyeri
- perbedaan metabolisme
Sindrom Down:
- kelainan jantung bawaan
- katarak dan penglihatan yang buruk
- gangguan pendengaran
- masalah pinggul
- leukemia
- kegemukan
- hipotiroidisme
- sembelit
- apnea tidur
- kerentanan infeksi
- demensia
- penyakit alzheimer
(*)