Parapuan.co - Belakangan ini istilah uang kripto, Non Fungible Token (NFT), hingga metaverse semakin sering dibicarakan masyarakat.
Pasalnya, sebelum kamu terjun ke NFT di metaverse atau dunia virtual, kamu perlu mengetahui apa saja jenis mata uang kripto.
Hal itu karena jenis-jenis uang kripto akan digunakan untuk bertransaksi dalam jual beli NFT.
Tak hanya itu, rupanya setiap jenis mata uang boleh jadi memiliki perbedaan dalam penggunaanya, maka itu kamu perlu mengetahuinya.
Melansir dari Fool.com, PARAPUAN telah merangkum 6 jenis mata yang kripto yang perlu kamu ketahui sebelum menjual NFT. Apa saja?
1. Ethereum (Eter)
Kripto berikutnya, yaitu Eter adalah token yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi di jaringan Etheruem.
Ethereum merupakan platform yang menggunakan teknologi blockchain untuk memungkinkan pembuatan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi lainnya.
Dengan Eter, perangkat lunak tidak harus didistribusikan di bursa aplikasi dan membayar 30 persen pendapatan untuk Google Play Store atau sejenisnya.
Baca Juga: 4 Tren yang Berpeluang Datangkan Cuan untuk Bisnis di Metaverse
2. Bitcoin
Bitcoin dianggap sebagai kripto terdesentralisasi pertama yang menggunakan teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi digital.
Uang kripto yang satu ini menggunakan buku besarnya sendiri alih-alih bank sentral untuk mengontrol pasokan uang.
Mata uang yang terdesentralisasi seperti Bitcoin ini juga dapat melakukan transfer uang peer-to-peer.
Transaksinya lebih cepat dan lebih murah dibandingkan pertukaran mata uang tradisional yang melibatkan lembaga pihak ketiga.
3. Dogecoin
Kamu tentu sudah tidak asing lagi Dogecoin yang kriptonya bergambar anjing Shiba Inu.
Awalnya digunakan sebagai meme, siapa sangka Dogecoin malah meroket nilainya sebagai mata uang kripto.
Dogecoin lebih cepat dan mudah dalam mencatatkan pembayaran, dan kini jadi salah satu uang kripto paling populer.
Baca Juga: Engineer hingga Designer, 5 Profesi Ini akan Populer di Metaverse
Berbeda dari Bitcoin, Dogecoin dirancang tidak memiliki batasan berapa banyak koin yang dibuat dari waktu ke waktu.
4. Binance Coin
Binance Coin juga merupakan platform, tetapi juga memiliki token atau uang kriptonya sendiri.
Platform ini bisa digunakan untuk membayar biaya pertukaran mata uang dan mendukung pertukaran terdesentralisasi.
5. Tether
Tether dikenal pula sebagai stablecoin, mata uang yang terkait dengan dolar Amerika Serikat.
Uang digital ini menggabungkan manfaat kripto dengan mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Nilai mata uang kripto ini cenderung stabil karena tidak memerlukan perantara keuangan.
Baca Juga: Gampang! 4 Langkah Membeli Lahan Virtual di Metaverse yang Lagi Populer
Setelah mengetahui jenis-jenis uang kripto dan perbedaannya di atas, barulah kamu bisa menentukan alat transaksi yang tepat untuk NFT-mu.
Kamu juga dapat menentukan mana yang paling menguntungkan sebagai investasi digital. (*)