Parapuan.co - Film Jakarta vs Everybody yang sedang tayang di Bioskop Online menghadirkan karakter perempuan yang berjuang di Ibu Kota.
Film garapan Robby Ertanto ini menceritakan kisah Dom (Jefri Nichol) yang merantau ke Jakarta demi menjadi artis ternama.
Perjalanan Dom meraih cita-citanya tidaklah mudah, penuh tantangan, dan terjebak di sisi kelam Ibu Kota.
Dom bertemu dengan berbagai karakter perempuan yang kuat dan memiliki latar belakang hidup masing-masing yang sama beratnya.
Diperankan oleh bintang-bintang ternama, semua karakter di film Jakarta vs Everybody ini adalah representasi masyarakat Jakarta.
Di balik kemewahan Jakarta, ada masyarakat yang terjebak dalam bisnis ilegal karena tekanan ekonomi.
Tak hanya itu, kisah para perempuan dalam film ini juga gambaran pahit kenyataan kehidupan masyarakat yang tak ramah dengan perempuan.
Untuk mengenal lebih jauh soal Jakarta vs Everybody, berikut 3 tokoh perempuan kuat dan berdaya dalam film ini.
Baca Juga: Jadi Penjual Narkoba, Wulan Guritno Ceritakan Karakternya di Film Jakarta vs Everybody
1. Pinkan diperankan oleh Wulan Guritno
Pinkan adalah karakter perempuan yang ditemui Dom di supermarket saat ia sedang mencari jalan kehidupannya di Jakarta.
Bersama sang partner, Radit (Ganindra Bimo), Pinkan adalah pengedar narkoba yang memanfaatkan bakat akting Dom untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang di pasaran.
Pinkan menunjukkan kompleksitas hubungan cinta di tengah tekanan ekonomi dan posisi perempuan yang lebih dominan.
Sosok Pinkan adalah perempuan berdaya di tengah kengerian pekerjaannya dan ia selalu mendambakan kebebasan.
2. Ratih diperankan oleh Jajang C. Noer
Tokoh perempuan Ratih adalah seorang ibu yang menyewakan kamar di rumah susunnya untuk Dom.
Baca Juga: Dalami Karakter di Film Jakarta vs Everybody, Wulan Guritno Temui Mantan Penjual Narkoba
Karakter perempuan ini telah lama tinggal di Jakarta dan menjadi tempat Dom mencurahkan pahit manisnya kehidupan Ibu Kota.
Ratih adalah sosok yang nyentrik dan punya pandangan unik terhadap hidup yang membuat Dom merasa nyaman dengannya.
Sosok ini bak ibu dan pembimbing bagi Dom, walaupun ucapannya tak selamanya manis dan baik.
Ratih adalah representasi rakyat biasa yang realistis dan enggan memiliki ekspektasi kehidupan yang lebih baik.
3. Khansa diperankan oleh Dea Panendra
Khansa adalah gambaran perempuan yang setiap harinya Kawan Puan temui di dalam gerbong KRL.
Duduk di kursi penumpang, Khansa adalah perempuan muda yang hobi menyaksikan serial drama lewat ponselnya.
Tokoh perempuan ini bekerja sebagai perias mayat, sebuah pekerjaan yang unik dan jarang peminatnya.
Baca Juga: Film Just Mom Tayang 27 Januari, Intip Sederet Karakter Perempuan yang Membintanginya
Tak disangka, Khansa ternyata lebih dari perempuan muda yang hidupnya monoton di Ibu Kota karena ia memotivasi Dom untuk mengejar mimpinya.
Ia memiliki pandangan yang membuat Dom tertarik dan nyaman ketika menghabiskan waktu bersamanya.
Khansa juga adalah seorang pengguna narkoba yang melampiaskan kelelahannya pada imajinasi yang diciptakan oleh obat-obatan terlarang tersebut.
Banyak menghabiskan waktu dengan mayat, karakter Khansa adalah representasi dekatnya kehidupan masyarakat Ibu Kota dengan kematian.
Sinopsis Jakarta vs Everybody
Jakarta vs Everybody adalah kisah Dom (Jefri Nichol) yang pergi ke Jakarta untuk mengejar mimpinya sebagai aktor ternama di Ibukota.
Namun perjalanan untuk menjadi aktor tidaklah mudah hingga ia bertemu dengan Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo) yang mempekerjakannya sebagai kurir narkoba.
Dom kembali diingatkan lagi dengan mimpinya saat ia bertemu dengan karakter perempuan bernama Khansa (Dea Panendra).
Baca Juga: Sinopsis Film Jakarta vs Everybody, Tayang di Bioskop Online Hari Ini
(*)