- Pusing
- Kesemutan dan kedutan pada anggota badan
Seain itu ada pula kejang fokal tidak sadar yang sebelumnya disebut kejang parsial kompleks, hal ini melibatkan hilangnya kesadaran atau kesadaran, berikut gejalanya:
- Tatapan kosong
- Tidak responsif
- Melakukan gerakan berulang
2. Kejang total
Tak hanya kejang fokal atau sebagian saja, tapi epilepsi juga menimbulkan gejala kejang total yang melibatkan seluruh bagian otak.
Kejang total dibagi ke dalam beberapa subtipe yang meliputi:
Baca Juga: CDC Ungkap 2 Tes untuk Mendiagnosis TBC, Baik dari Kulit Maupun Darah
- Kejang absen, kondisi ini cenderung menyebabkan hilangnya kesadaran sebentar, tatapan kosong, dan dapat menyebabkan gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip.
- Kejang tonik menyebabkan kekakuan tiba-tiba pada otot-otot di kaki, lengan, atau batang tubuh
- Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot, di mana kondisi ini juga "kejang jatuh" karena hilangnya kekuatan otot secara tiba-tiba dapat membuatmu jatuh.
- Kejang klonik ditandai dengan gerakan otot yang tersentak-sentak berulang pada wajah, leher, dan lengan.
- Kejang mioklonik menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki
- Kejang tonik-klonik yang gejalanya meliputi:
- Tubuh kaku
- Gemetar
- Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
- Menggigit lidah
- Penurunan kesadaran
Setelah kejang, orang yang mengalami epilepsimu mungkin tidak ingat pernah mengalaminya kondisi ini.
Namun setelah kejang kemungkinan ada perasaan sedikit sakit selama beberapa jam.
Nah, jika gejala epilepsi ini timbul alangkah baiknya segera ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. (*)