Taylor Hawkins Meninggal Beberapa Jam Sebelum Naik Panggung, Ini Penghormatan Untuknya

Firdhayanti - Minggu, 27 Maret 2022
Taylor Hawkins meninggal dunia beberapa jam sebelum jadwal manggung Foo Fighters.
Taylor Hawkins meninggal dunia beberapa jam sebelum jadwal manggung Foo Fighters. HAI

Parapuan.co - Para penonton dan anggota dari grup band rock Foo Fighters memberikan penghormatan kepada mendiang sang drummer, Taylor Hawkins, pada Sabtu (26/3/2022) waktu Indonesia.

Pada hari yang sama, diumumkan bahwa Taylor meninggal dunia beberapa jam sebelum Foo Fighters akan tampil di Estereo Festival di Bogota, Kolombia, pada Jumat (25/3/2022) waktu setempat. 

Dalam sebuah unggahan foto di Instagram @ussfeeds, terlihat panggung yang dipenuhi dengan lilin. 

Lilin yang dinyalakan di atas panggung itu bertujuan untuk menghormati mendiang Taylor. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by USS Feed (@ussfeeds)

Taylor yang meninggal di usia 55 tahun itu telah ditemukan meninggal di kamar hotelnya. 

Melansir CBS News, Jaksa Agung Kolombia mengatakan bahwa ditemukan 10 zat berbeda dalam tubuh Taylor Hawkins ketika ia meninggal. 

Dalam tes yang dilakukan di lokasi setempat, ada obat-obatan dalam tes toksikologi urin.

Adapun zat tersebut seperti ganja, opioid, antidepresan trisklik, dan benzodiazepin. 

Hingga kini, belum ditemukan penyebab pasti dari kematian Taylor Hawkins.

Baca Juga: Griff Curhat Tentang Kolaborasinya Bersama Sigrid di Lagu Head On Fire

Sementara itu, Institut Nasional Kedokteran Forensik setempat terus menyelidikinya. 

"Departemen Kesehatan Distrik berduka atas kematian musisi dan drummer berbakat ini, yang dikenal luas secara internasional atas karyanya," kata Sekretariat Kesehatan Distrik Bogotá dalam sebuah pernyataan.

Tak hanya itu saja, akun resmi band Foo Fighters juga memberikan penghormatan kepada Taylor. 

"Keluarga Foo Fighters yang berduka atas kehilangan dari Taylor Hawkins tercinta. Semangat bermusik dan kebahagiannya akan terus bersama dengan kita selamanya," bunyi keterangan unggahan itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foo Fighters (@foofighters)

Dalam USS Feed, semasa hidupnya Taylor Hawkins dikenal sebagai pemain drum yang berbakat. 

Pada tahun 2005 silam, ia sempat mendapat titel sebagai ‘Best Rock Drummer‘ versi Rythm Magazine.

“Terima kasih untuk semuanya. Senang sekali untuk terus menang. Aku sangat tersanjung bahwa orang-orang menikmati apa yang aku lakukan, tapi aku merasa sedikit kurang pantas, melihat ada banyak drummer hebat di luar sana,” katanya kepada majalah tersebut.

Pencapaiannya di dunia musik tak berhenti di situ, Taylor pun masuk Rock N Roll Hall of Fame, tahun 2021 lalu bersama anggota Foo Fighters lainnya.

Lahir di Fort Worth, Texas, Taylor Hawkins menemukan kesukaannya sejak usia muda.

Baca Juga: Sempat Tertunda, Head In The Clouds akan Dihelat di Jakarta Tahun Ini

Di usia belia, Taylor sudah bermain di sejumlah band yang menjadi awal karier bermusiknya.

Bukan cuma terkenal akan bakat permainan drumnya yang inovatif, ia juga bisa bernyanyi.

Selain itu, ia pernah membangun grup Taylor Hawkins And The Coattail Riders, di mana sang drummer menunjukkan kebolehannya bernyanyi.

Sempat koma karena overdosis

Taylor sebelumnya sempat mengalami koma akibat overdosis pada tahun 2001 lalu.

Ia mengalami overdosis heroin yang membuatnya koma hingga beberapa minggu, empat tahun setelah gabung Foo Fighters.

Sang drummer menceritakan ini kepada The Sun pada tahun 2018. 

“Semua orang punya jalan sendiri, dan aku mengambilnya terlalu jauh. Aku sedang berpesta di London, dan aku melakukan suatu kesalahan, itu mengubah segalanya.” ujarnya kepada media tersebut. 

Baca Juga: Foo Fighters Gelar Konser Kecil buat Penggemar yang Sudah Divaksin

(*)

Sumber: CBS News,UssFeed
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja