Parapuan.co - Belakangan topik harga Pertamax naik menjadi isu yang banyak diperbincangan masyarakat.
Isu ini beredar setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dan Kementerian ESDM seakan memberi kode bahwa harga Pertamax akan naik.
Kenaikan harga Pertamax ini disinyalir adalah imbas dari naiknya harga minyak dunia.
"Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM yang enggak disubsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas," ungkap Sri Mulyani melansir Kompas.com.
Namun sampai saat ini Pertamina sendiri belum memberikan kepastian terkait kenaikan harga Pertamax.
Terkait hal tersebut, Ekonom UGM Eddy Junarsin pun buka suara.
Eddy memperkirakan harga Pertamax akan naik sekitar dua minggu ke depan.
Dari keterangannya, Eddy menyebut jika mengikuti harga pasar minyak dunia, harga Pertamax akan berada di angka kisaran Rp15.945 per liter.
"Kalo kita mengikuti harga pasar sekarang, harusnya Pertamax yang (RON) 92 itu Rp 15.945," katanya, saat dikonfirmasi Kompas.com, (26/3/2022).
Baca Juga: Good Job! BPH Migas dan Polda Sumsel Amankan Produsen BBM Ilegal dan Oplosan
Kenaikan itu tentunya akan memberatkan masyarakat dan membuat kericuhan di Indonesia.
Karenanya, Eddy menganggap pemberian subsidi sebagai solusi bersama.
Yakni dengan menekan harga Pertamax dengan kisaran Rp13.000 sampai Rp14.000.
"Sehingga harganya jadi Rp 13.000 atau Rp 14.000, sehingga naiknya nggak terlalu ekstrem gitu," ujar Eddy.
Eddy juga menyebut kenaikan harga minyak dunia ini merupakan akibat dari perang antara Rusia dan Ukraina.
Sebab, Rusia adalah salah satu penghasil minyak terbesar yang ada di dunia.
Jika perang masih terus berlangsung, bukan tidak mungkin pemerintah akan menaikkan harga Pertamax.
Namun, jika dalam dua minggu perang Rusia dan Ukraina bisa dihentikan, hal itu bisa membuat harga minyak dunia kembali turun.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Berikut Daftar Kenaikan Pertamax Turbo hingga Dexlite
(*)