Parapuan.co - Salah satu drama Korea (drakor) A Business Proposal yang ramai dan viral semakin menuju akhir ceritanya.
Jika tak ada kendala, drakor A Business Proposal akan berakhir pada minggu pertama April esok.
Menariknya, istilah yang digunakan sebagai judul drakor itu adalah hal yang lazim digunakan di dunia nyata, terlebih untuk para pengusaha.
Melansir laman Snov.io, proposal bisnis ditujukan untuk menarik klien potensial dengan apa yang ditawarkan atau dijual perusahaan.
Selaras dengan namanya, proposal bisnis adalah dokumen yang menjelaskan produk atau layanan, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan klien yang diprospek.
Sederhananya, proposal bisnis tersebut menunjukkan bagaimana perusahaan kamu dapat membantu memecahkan masalah klien.
Rupanya, proposal bisnis pun memiliki beberapa jenis, proposal yang diminta dan tidak diminta. Lalu, dimintanya pun bisa secara resmi atau informal.
Untuk proposal yang tidak diminta, biasanya dikirim sebagai tes dasar dan, dalam hal ini, mirip dengan cold e-mail (surat elektronik yang ditujukan untuk potensional klien).
Lantas, bagaimana dengan proposal bisnis yang diminta oleh klien?
Baca Juga: Ramai A Business Proposal, Ini Perbedaan Proposal Bisnis dan Rencana Bisnis
Kawan Puan perlu tahu bahwa klien bisa saja meminta proposal bisnis secara tidak resmi atau resmi. Lalu, apa perbedaannya, selain secara penyampaiannya?
Proposal yang diminta secara informal
Contoh kasusnya adalah Perusahaan A telah menemukan Perusahaan B dan tertarik dengan produk atau jasa yang dijualnya.
Sebagai hasil dari percakapan informal keduanya, Perusahaan A meminta dokumen untuk mempelajari lebih detail tentang kualitas produk, persyaratan pengiriman, hingga opsi harga.
Nah, untuk kasus jenis ini, perusahaan tidak berkewajiban untuk menanggapi tawaran tersebut.
Proposal yang diminta secara resmi
Perusahaan A adalah klien tetap Perusahaan B dan telah mengetahui apa yang dibutuhkannya. Itu bersedia untuk memesan dan ingin memeriksa ulang persyaratan sebelum membayar.
Perusahaan A meminta Perusahaan B untuk mengirimkan proposal bisnis, yang berisi nama barang, harga, detail pengiriman, dan lainnya.
Setelah menerima penawaran tersebut, maka Perusahaan A pun wajib merespons selama periode yang disepakati keduanya.
Baca Juga: Viral Drakor A Business Proposal, Kenali 5 Kesalahan yang Bikin Proposal Bisnismu Ditolak
Jika Perusahaan A menyetujui persyaratan, penawaran akan berubah menjadi perjanjian pembelian yang mengikat secara hukum.
Sehubungan dengan itu, perusahaan klien dapat menyampaikan beberapa permintaannya dalam proposal bisnis untuk mempermudah hubungan mereka.
Jenis permintaan klien
Meskipun proposal bisnis yang diminta dibuat atas permintaan klien yang diprospek, permintaan bisa berbeda-beda, tergantung pada jumlah detail yang disertakan:
1. Permintaan informasi
Request for Information (RFI) adalah permintaan yang dikeluarkan pembeli untuk tujuan penemuan, misalnya, untuk membandingkan produk, layanan, atau vendor yang ada di pasar.
2. Proposal permintaan
Ini adalah dokumen mendalam yang meminta proposal bisnis yang diminta secara resmi.
Klien tersebut dapat mengirim Request for Proposal (RFP) ke beberapa vendor dan kemudian memilih penawaran terbaik.
Baca Juga: Tak Bisa Asal, Perhatikan 5 Hal Ini ketika Menulis Proposal Bisnis!
3. Permintaan kutipan
Juga dikenal sebagai Undangan untuk Penawaran, Request for Quotation (RFQ) dikeluarkan ketika klien ingin membeli layanan atau produk tertentu dan membandingkan harga di pasar.
Tidak seperti RFP di mana klien mempertimbangkan perkiraan waktu, pengalaman penyedia, dan persyaratan lainnya, RFQ dikeluarkan untuk membuat pilihan berdasarkan harga.
Itu juga dikeluarkan jika terjadi proses pendaftaran kesepakatan yang berkepanjangan.
Untuk mengurangi risiko keuangan, perusahaan meminta penawaran (sebagai semacam janji) dari pemasok demi memastikan hak untuk membeli produk dengan harga tertentu di masa depan.
Nah, itulah 3 jenis permintaan klien pada umumnya dalam sebuah proposal bisnis yang kini menjadi judul drakor viral, A Business Proposal. (*)