Parapuan.co- Masih dalam rangka Hari Film Nasional 2022, PARAPUAN akan membahas segala hal mengenai profesi di dalam industri perfilm-an.
Salah satunya ialah gaji seorang sutradara yang kerap menjadi pertanyaan bagi Kawan Puan.
Profesi sutradara sendiri memiliki peranan dalam terciptanya sebuah film.
Sutradara perempuan Indonesia yang berhasil menelurkan karya lewat film di antaranya ada Nia Dinata, Kamila Andini, Lola Amaria, Gina S. Noer, dan masih banyak lagi.
Lalu seberapa besar gaji seorang sutradara sebenarnya? Apakah gajinya sesuai dengan usaha yang dikeluarkan dalam menghasilkan sebuah film?
Menurut Gramedia.com, gaji seorang sutradara berkisar antara Rp 8 juta sampai Rp 30 juta.
Gaji seorang sutradara terbilang cukup besar karena bertanggung jawab pada aspek artistik maupun teknis dalam pembuatan film.
Selain itu, seorang sutradara juga harus mengawasi setiap proses pembuatan film mulai dari pra-produksi hingga pos-produksi.
Tak heran, jika Kawan Puan ingin menjadi seorang sutradara, harus memiliki kreatifitas yang tinggi dan memiliki pemahaman soal sinematografi.
Baca juga: Film A World Without: Masa Depan dan Perempuan Tak Pernah Bisa Dipisahkan
Pemahaman sinematografi sangat diperlukan agar bisa menghasilkan visualisasi film yang sesuai dengan naskah skenario.
Tak hanya itu, saat proses produksi berlangsung, sutradara juga harus bisa mengarahkan akting para aktor dan aktris, serta posisi kru film mulai dalam pengambilan gambar, pencahayaan dan suara.
Setelah proses produksi selesai, sutradara bersama editor akan melakukan proses editing gambar dan suara.
Biasanya seorang sutradara mengawali karier dengan menjadi seorang editor, aktor atau penulis skenario terlebih dahulu.
Pasalnya, pengalaman tersebut bisa memberikan pengetahuan langsung soal apa yang diperlukan untuk membuat film yang baik dan bagaimana menjadi seorang sutradara.
Tak heran, jika banyak artis yang beralih profesi menjadi seorang sutradara.
Ada juga yang mengawali karier mulai dari sebagai asisten sutradara atau sebagai pembantu sutradara.
Diketahui banyak sutradara yang memulai karier mereka dengan mengikuti festival film untuk produksi rendah anggaran.
Hal tersebut bisa memberikan publisitas dan langkah lompatan karir bagi seorang sutradara.
Baca juga: Kiprah Nia Dinata, Sutradara Perempuan Indonesia yang Berhasil Raih Banyak Prestasi
Jam kerja seorang sutradara ditentukan berdasarkan kebutuhan film yang sedang dikerjakan.
Jika film nya membutuhkan waktu untuk aktivitas pada malam hari, maka sutradara juga harus bekerja hingga larut malam antara 10-12 jam sehari.
Nah, kalau Kawan Puan ingin menjadi sutradara, bisa memulai karier lewat proyek independen, misalnya sebagai sutradara film indie atau film sekolah. (*)