3. Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
4. Buat buku harian makanan, sehingga tahu apa yang dimakan dan minum.
5. Mulailah mempersiapkan diri sejak dini dengan berbelanja dan melakukan tugas sebelum berpuasa.
Meski puasa diperbolehkan untuk ibu hamil, tapi sebaiknya dihentikan jika ada tanda-tanda seperti:
- Tidak menambah berat badan yang cukup
- Kehilangan berat badan
Kedua kondisi di atas bisa sangat berbahaya bagi bayi, jadi jika berat badan kurang sehat sebaiknya dihentikan.
Bukan hanya itu saja, jika ada gejala lain yang muncul pada ibu hamil seperti pusing, pingsan lemah, hingga merasa kebingungan, sebaiknya segera berbuka saja.
Berbuka puasa bisa dengan minuman manis dan camilan asin atau larutan rehidrasi oral, tak lupa pula untuk segera menghubungi dokter.
Baca Juga: Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Ini Arti Autisme Menurut Psikolog
Nah Kawan Puan, dari ulasan di atas dapat dipahami bahwa diperbolehkan atau tidaknya seorang perempuan hamil menjalankan ibadah puasa bergantung pada kondisi tubuh.
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk berpuasa periksalah dulu ke dokter ya.
(*)