Parapuan.co - Bagi umat Muslim, bulan Ramadan merupakan kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa.
Namun demikian, orang yang sedang mengalami kondisi tertentu diminta untuk mempertimbangkan apakah akan berpuasa atau tidak.
Lantas, bagaimana dengan perempuan yang sedang di masa kehamilan?
Apakah boleh tetap untuk berpuasa?
Pertanyaan di atas kerap memenuhi benak beberapa orang dan sering dipertanyakan, lalu bagaimana yang benar?
Dilansir dari Baby Centre, perlu dipahami ibu hamil diperbolehkan puasa tergantung dengan kondisi tubuh.
Jika berat badan sehat dan memiliki gaya hidup yang baik, kemungkinan besar dapat berpuasa.
Hal ini berkaitan dengan tubuh bayi yang membutuhkan nutrisi dari ibunya.
Bila tubuh ibu memiliki simpanan energi yang cukup, puasa kemungkinan besar tidak akan berdampak pada kekurangan gizi janin.
Baca Juga: Penyebab Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan Vagina Bengkak, Ada Kista
Bukan hanya itu saja, bagaimana tubuh perempuan hamil menghadapi puasa juga akan bergantung pada:
- Kesehatan umum tubuh sebelum hamil.
- Berada di tahap kehamilan fase apa
- Berapa lama kamu berpuasa di siang hari, bisa berkisar antara 11 dan 18 jam tergantung pada waktu dalam setahun
Lantas, bagaimana seorang ibu hamil mempersiapkan diri untuk puasa?
Ada beberapa langkah yang hendaknya dilakukan perempuan yang sedang hamil ketika memutuskan untuk puasa, apa saja?
1. Bicaralah dengan dokter atau bidan sekaligus memeriksakan kesehatan tubuh. Dokter atau bidan dapat membantumu memenuhi kebutuhan nutrisi. Selain itu mungkin kamu juga perlu melakukan pemeriksaan lebih sering selama puasa.
2. Apabila menderita diabetes dan ingin berpuasa, bicarakan dengan bidan atau dokter. Tujuannya agar ibu dapat merencanakan makanan dan minuman dengan cermat.
Baca Juga: Lebih Baik Buka Puasa Pakai Air Dingin atau Air Hangat? Ini Kata Dokter
3. Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
4. Buat buku harian makanan, sehingga tahu apa yang dimakan dan minum.
5. Mulailah mempersiapkan diri sejak dini dengan berbelanja dan melakukan tugas sebelum berpuasa.
Meski puasa diperbolehkan untuk ibu hamil, tapi sebaiknya dihentikan jika ada tanda-tanda seperti:
- Tidak menambah berat badan yang cukup
- Kehilangan berat badan
Kedua kondisi di atas bisa sangat berbahaya bagi bayi, jadi jika berat badan kurang sehat sebaiknya dihentikan.
Bukan hanya itu saja, jika ada gejala lain yang muncul pada ibu hamil seperti pusing, pingsan lemah, hingga merasa kebingungan, sebaiknya segera berbuka saja.
Berbuka puasa bisa dengan minuman manis dan camilan asin atau larutan rehidrasi oral, tak lupa pula untuk segera menghubungi dokter.
Baca Juga: Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Ini Arti Autisme Menurut Psikolog
Nah Kawan Puan, dari ulasan di atas dapat dipahami bahwa diperbolehkan atau tidaknya seorang perempuan hamil menjalankan ibadah puasa bergantung pada kondisi tubuh.
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk berpuasa periksalah dulu ke dokter ya.
(*)