Tips Hemat Nego Bunga ke Bank dan Take Over KPR agar Cicilan Ringan

Parapuan.co - Tips hemat kali ini akan membahas cara mendapatkan cicilan bulanan lebih rendah, terutama bagi kamu yang terlanjur mengambil kredit kepemilikan rumah (KPR).

Untuk diketahui, perubahan suku bunga dari fixed menjadi floating dalam KPR merupakan hal lumrah dan seharusnya sudah diketahui oleh nasabah sejak awal.

Namun, apabila masa berlaku bunga fixed berakhir saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, tentu beban bunga floating bisa menjadi masalah besar dan cukup menguras isi dompet.

Tips hemat yang perlu kamu ketahui ialah suku bunga fixed biasanya hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu dengan biaya rata-rata di bawah 10 persen.

Sedangkan, melansir dari Kontan.co.id, suku bunga floating KPR di perbankan saat ini paling rendah ada di 11 persen.

Bagi sebagian orang, hal ini cukup membebani biaya pengeluaran, ditambah pada bulan Ramadan hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Untuk kamu yang saat ini menjadi nasabah KPR dan telah mengakhiri masa bunga fixed tentu harus membayar beban bunga floating.

Ada dua cara yang bisa kamu jadikan pilihan, agar cicilan bulanan rumah menjadi lebih ringan. Simak tips ekonomis berikut ini, ya!

Cara pertama adalah kamu disarankan untuk bernegosiasi dengan pihak bank dan melakukan take over KPR ke bank lain.

Tips hemat ini bisa menjadi solusi bagi kamu sebagai nasabah yang keberatan dengan beban bunga floating KPR-nya.

Akan tetapi, kesuksesan kesepakatan ini biasanya tergantung pada banyak hal, jadi pastikan kamu memahaminya, ya.

Kepala Perencana Keuangan OneShildt Financial Independence, Agustina Fitria, memberikan tips agar Kawan Puan bisa sukses saat melakukan negosiasi.

"Nasabah harus memiliki argumentasi yang kuat saat meminta penurunan bunga KPR. Misalnya, menyampaikan soal tren suku bunga acuan yang saat ini dipertahankan rendah oleh Bank Indonesia (BI)," ujar Agustina.

Agar argumentasi kamu makin kuat, Agustina menyarankan kamu melakukan survei terlebih dahulu untuk mendapat gambaran soal suku bunga KPR.

Tips ekonomis lainnya yang bisa kamu coba adalah menyodorkan data penawaran bunga KPR bank lain agar peluang permintaan penurunan bunga KPR makin besar.

Namun, kamu perlu tahu bahwa faktor selanjutnya bergantung pada kondisi bank tempat kamu melakukan kredit kepemilikan rumah.

Jika bank pemberi KPR sedang dalam kondisi harus mempertahankan kreditnya, boleh jadi perusahaan tersebut akan mempertahankan nasabah supaya tidak pindak ke bank lain, misalnya menurunkan beban suku bunga KPR.

Berikutnya, track record kredit pelanggan juga dapat memperbesar peluang permohonan penurunan bunga KPR, lho.

Pasalnya, bank akan mempertimbangkan mempertahankan nasabah dengan pembayaran lancar.

Lakukan Take Over ke Bank Lain

Saat ini sejumlah bank tengah menawarkan promo KPR menarik, misalnya take over.

Bank Mandiri merupakan salah satu pilihan terbaik, apabila kamu ingin melakukan take over.

Perusahaan berwarna biru itu menyediakan suku bunga 6,86 persen fixed 5 tahun untuk tenor minimal 12 tahun.

Namun, suku bunga super rendah ini hanya berlaku bagi pegawai BUMN terpilih, seperti ASN, TNI Polri atau karyawan Mandiri Group saja.

Sementara untuk nasabah lainnya, Mandiri menyediakan suku bunga fixed 7,5 persen selama tiga tahun dengan tenor minimum 10 tahun dan tawaran bunga fixed 8,88 persen selama 10 tahun dengan tenor minimal 10 tahun.

"Nasabah mesti memahami proses take over sama seperti pengajuan KPR baru, selain soal biaya kredit, bank juga akan melakukan penilaian ulang mulai dari objek KPR hingga track record kreditnya," jelas Agustina.

Itu dia pilihan tips hemat yang bisa kamu lakukan agar mendapatkan cicilan bulanan KPR lebih rendah, bagaimana tertarik mencobanya? (*)