Istilah ini didapatkan karena lagu-lagu yang dirilis oleh penyanyi itu selalu merajai platform streaming musik.
Di Korea Selatan, gelar 'Digimon' disematkan pada penyanyi IU.
3. Diksi Elok
Selain berbagai instrumen yang mengisi Hati-Hati di Jalan, lagu ini juga menghadirkan pilihan kata atau diksi yang elok pada beberapa bagiannya.
Misalnya, "Kukira kita asam dan garam. Dan kita bertemu di belanga".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belanga berarti kuali besar dari tanah untuk menyayur, merebus sayur-sayuran, dan sebagainya.
Kata asam dan garam sebelumnya mungkin bisa ditafsirkan sebagai dua bahan yang melebur menjadi satu dalam belanga.
Bak dua insan berubah menjadi satu kesatuan. Tetapi seperti yang dilantunkan Tulus, dua insan itu kenyataannya tak menjadi mudah.
Selanjutnya, di bagian kedua ada "Redam kini sudah, pijar istimewa".
Sekilas lirik ini menyatakan api-api cinta yang tak lagi ada.
Berikutnya, "Semoga rindu ini menghilang. Konon katanya waktu sembuhkan", tampak seperti menggambarkan seseorang yang sedang berjuang melawan rindu.
(*)
Baca Juga: Tulus Garap Cerita tentang Manusia di Album Studio Kelimanya