Saat kuliah, Puan sempat magang di majalah Forum Keadilan yang dibesarkan oleh wartawan senior Karni Ilyas.
Majalah tersebut dikenal sangat kritis terhadap pemerintah.
Selama kuliah, Puan juga menjadi saksi Reformasi 1998 yang membuat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumahnya di Kebagusan, Jakarta.
Ia ikut mendengar pembicaraan suara pergerakan sekaligus bertugas di dapur umum.
Seiring berjalannya waktu, Puan memutuskan untuk menjadi seorang politikus mengikuti jejak ibunya.
Perjalanan karier politik Puan Maharani
Pada tahun 2006, Puan mengawali karier politiknya sebagai anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri.
Kemudian pada Pemilu 2009, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Puan berhasil mengantongi suara sebanyak 242.504 atau suara terbanyak kedua di tingkat nasional, kursi anggota DPR-RI pun diraihnya.
Baca juga: Profil Fetty Kwartati, Salah Satu Sosok Perempuan yang Mengembalikan Kejayaan Sarinah
Tak hanya itu, Puan lalu menduduki jabatan sebagai Ketua Fraksi PDI-P untuk periode 2009-2014.
Bahkan di dalam partainya, Puan menduduki posisi sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga.
Posisi Puan di dalam politik semakin terlihat setelah ditunjuk Jokowi menjadi salah satu menterinya.
Kini ia menjadi Ketua DPR RI pertama di Indonesia untuk periode 2019-2024 usai dilantik pada tanggal 1 Oktober 2019.
Kawan Puan, demikian tadi profil serta perjalanan karier politik seorang Puan Maharani yang digadang-gadang akan menjadi kandidat calon Presiden pada tahun 2024 nanti. (*)