Parapuan.co- Kawan Puan mungkin sudah tidak asing dengan sosok Puan Maharani yang merupakan seorang ketua DPR RI periode 2019-2024.
Ia digadang-gadang sebagai kandidat Calon Presiden 2024 yang mewakili Partai PDI-P.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno dalam acara program Sapa Indonesia Malam yang diadakan di Kompas TV pada Kamis (3/2/2022) kemarin.
"Ini kan juga menunjukkan bahwa Puan sedang ingin memantapkan diri sebagai orang yang dinilai pantas untuk diperhitungkan menjadi salah satu kandidat capres 2024 dari PDI-P, dibandingkan Ganjar yang dinilai punya elektabilitas yang besar dan kuat versi survei," kata Adi dikutip dari Kompas.com.
Lalu seperti apa sosok politikus perempuan satu ini? Simak ulasannya di bawah ini!
Profil Puan Maharani
Darah seorang politisi telah mengalir dalam diri Puan Maharani sejak lahir.
Ibunya merupakan presiden Indonesia kelima, yakni Megawati Soekarnoputri.
Sedangkan kakeknya, merupakan presiden Indonesia pertama, yakni Ir. Soekarno.
Baca juga: Sayyida Al Hurra, Ratu Bajak Laut Perempuan yang Ditakuti Eropa
Melansir Tribunnews.com, Puan Maharani merupakan putri dari Megawati Soekarnoputri dengan Taufiq Kiemas yang menikah pada 1973 silam.
Sang ayah, Taufiq Kiemas, juga merupakan seorang politikus dan negarawan yang sempat menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2009-2014.
Saat masih duduk di bangku SMP, Puan kerap menjadi mendampingi ibunya saat melakukan kegiatan politik.
Ia bahkan sering diajak Megawati berkeliling Indonesia dalam rangka kegiatan politik PDI-P.
Sejak saat itu, ia mulai paham bagaimana kerja seorang politisi tingkat nasional dalam menanamkan pengaruh dan citra dirinya di lingkungan partai.
Saat masih di bangku SMA, Puan pernah menyaksikan Megawati mendapat konfrontasi langsung oleh pihak-pihak istana di era Orde Baru.
Pada saat itu, Megawati dilarang untuk berada di dalam struktur PDI-P yang saat itu masih bernama PDI.
Dari kejadian itu, Puan Maharani belajar bagaimana seorang politisi bisa menghadapi tekanan dengan baik, teguh dalam pendirian, dan menunjukkan sikap politiknya.
Usai lulus SMA, Puan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik atau FISIP UI.
Baca juga: Kiprah Nurul Arifin, Aktris yang Kini Fokus Berkarier di Dunia Politik
Saat kuliah, Puan sempat magang di majalah Forum Keadilan yang dibesarkan oleh wartawan senior Karni Ilyas.
Majalah tersebut dikenal sangat kritis terhadap pemerintah.
Selama kuliah, Puan juga menjadi saksi Reformasi 1998 yang membuat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumahnya di Kebagusan, Jakarta.
Ia ikut mendengar pembicaraan suara pergerakan sekaligus bertugas di dapur umum.
Seiring berjalannya waktu, Puan memutuskan untuk menjadi seorang politikus mengikuti jejak ibunya.
Perjalanan karier politik Puan Maharani
Pada tahun 2006, Puan mengawali karier politiknya sebagai anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri.
Kemudian pada Pemilu 2009, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Puan berhasil mengantongi suara sebanyak 242.504 atau suara terbanyak kedua di tingkat nasional, kursi anggota DPR-RI pun diraihnya.
Baca juga: Profil Fetty Kwartati, Salah Satu Sosok Perempuan yang Mengembalikan Kejayaan Sarinah
Tak hanya itu, Puan lalu menduduki jabatan sebagai Ketua Fraksi PDI-P untuk periode 2009-2014.
Bahkan di dalam partainya, Puan menduduki posisi sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga.
Posisi Puan di dalam politik semakin terlihat setelah ditunjuk Jokowi menjadi salah satu menterinya.
Kini ia menjadi Ketua DPR RI pertama di Indonesia untuk periode 2019-2024 usai dilantik pada tanggal 1 Oktober 2019.
Kawan Puan, demikian tadi profil serta perjalanan karier politik seorang Puan Maharani yang digadang-gadang akan menjadi kandidat calon Presiden pada tahun 2024 nanti. (*)