Parapuan.co - Teknologi digital dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Layanan digital bertumbuh semakin pesat ketika pandemi menghantam semua lini industri dan mengubah pola konsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Akan tetapi, situasi ini membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi digital.
Sepanjang 2021, ekonomi digital di Indonesia tumbuh mencapai 70 miliar dolar AS atau meningkat hingga 49% dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini juga turut mendorong perkembangan superapp, yang menggandeng banyak mitra, termasuk UMKM, yang mulai melakukan transformasi digital untuk memasarkan bisnis.
Kehadiran superapp diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya industri pariwisata sebagai salah satu sektor yang paling terdampak pandemi.
Dengan sepinya gairah sektor ini di tengah pandemi, pemerintah berfokus untuk membangkitkan kembali pariwisata sehingga dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Pasalnya, tidaak bisa dimungkiri industri pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar kedua bagi Tanah Air.
Selaras dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun menjelaskan upaya untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata.
Baca Juga: Tips Hemat Pesan Tiket Wisata Surabaya Secara Online dan Offline
“Memasuki 2022, sektor pariwisata terlihat mulai membaik dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara sejumlah 143.000 atau meningkat 13,6% dibanding tahun sebelumnya." ujarnya.
"Sektor pariwisata sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan mampu tumbuh 4,3% pada tahun ini," tambah Airlangga.
"Untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, optimalisasi pemanfaatan platform digital dapat menjadi salah satu cara meningkatkan daya saing para pelaku usaha, mempromosikan destinasi wisata, serta memudahkan akses masyarakat kepada kebutuhan perjalanan,” jelasnya.
Peluang sektor pariwisata pulih dari pandemi pun semakin besar dengan ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah dari perhelatan KTT G20 tahun ini.
Acara berskala internasional ini diharapkan menjadi jembatan dalam mempromosikan ketahanan dan potensi pariwisata Indonesia pasca-pandemi yang aman dan nyaman bagi pelaku perjalanan.
Pemanfaatan platform digital pun menjadi semakin penting bagi para wisatawan untuk mendapatkan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan seamless selama di Indonesia.
Tak ayal, para pelaku usaha berbondong-bondong untuk mendigitalisasi layanannya agar roda bisnisnya dapat terus berjalan, salah satunya yaitu melalui kemitraan dengan superapp.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, turut menyampaikan pendapatnya akan pentingnya digitalisasi UMKM untuk industri pariwisata.
"Perkembangan industri digital memberikan peluang bagi para pelaku usaha, terutama UMKM, untuk melakukan transformasi digital," ungkapnya.
Baca Juga: Anti Pusing, Ini 5 Hidden Gem Wisata Eropa yang Cocok untuk Healing
Hal tersebut memungkinkan para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dalam memasarkan produk dan layanan mereka ke lebih banyak konsumen.
"Melalui digitalisasi, pelaku UMKM di berbagai sektor, termasuk pariwisata, berpotensi untuk memenuhi lebih banyak permintaan dari para konsumen di berbagai wilayah, sehingga nantinya diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," terangnya.
Jerry pun bilang, "Penggunaan teknologi digital dalam pemenuhan kebutuhan gaya hidup dan solusi perdagangan perlu terus disosialisasikan agar memungkinkan masyarakat beradaptasi dan mendapatkan manfaat dari layanan dan produk inovatif yang ditawarkan."
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga juga menjabarkan giatnya upaya para pelaku industri digital untuk membangun usahanya.
"Proses sosialisasi digital mengalami dorongan luar biasa saat pandemi melanda. Semua aktivitas seperti dipaksa beralih ke digital, namun kita semua memang tidak punya pilihan," ungkapnya.
"Meski demikian, pelaku industri digital, terutama e-commerce dan superapp, masih harus melakukan edukasi dan sosialisasi ke semua pihak," tambahnya.
Menurut Bima, edukasi dan sosialisasi teknologi digital ini juga harus secara konsisten dilakukan ke seluruh pelaku usaha yang menjadi merchants.
Hal itu agar para merchants atau pelaku UMKM bisa berjualan dengan tepat, melayani konsumen secara baik, hingga mampu mencatatkan transaksi yang tinggi untuk jangka panjang.
Baca Juga: Tips Hemat Traveling, Ini Cara Daftar dan Manfaat Pakai Swiss Travel Pass
Sejalan dengan hal ini, Chief Technology Officer Traveloka, Ray Frederick pun memahami bagaimana pemanfaatan teknologi digital memberi dampak positif bagi pelaku UMKM.
"Sebagai perusahaan teknologi yang terus berkembang dan bertumbuh, kami senantiasa melakukan adaptasi guna melahirkan solusi inovatif berbasis teknologi yang relevan bagi para mitra maupun konsumen," ujar Ray.
"Hal ini ialah bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air, khususnya di sektor pariwisata," pungkasnya. (*)