Namun, jumlah pengikut yang sedikit membuat Ki Ageng Kutu tak mampu kembali mengambil alih kekuasaan kerajaan terbesar di Nusantara pada saat itu.
Demi mendapatkan pengikut lebih banyak, Ki Ageng Kutu menciptakan Reog Ponorogo yang menjadi sangat populer di lingkungan sekitarnya.
Melihat pasukan Ki Ageng Kutu yang semakin banyak, kerajaan Majapahit pun geram dan melarang aksi Reog Ponorogo.
Namun, Ki Ageng Kutu dan muridnya terus mempraktikkan keseniannya secara diam-diam.
Mereka bahkan menciptakan karakter Singa Barong yang mewakili raja Majapahit dan pentasnya berisi kritikan.
Akhirnya, kerajaan Majapahit pun tidak dapat mencegah tarian Reog Ponorogo tampil di mana-mana karena popularitasnya.
Hingga saat ini, Reog Ponorogo masih menjadi kesenian dan budaya yang populer dan khas Indonesia.
Berdasarkan sejarah ini, masyarakat Indonesia yakin bahwa Reog Ponorogo berasal dari Indonesia, dan bukan Malaysia.
Sebab, kedekatan wilayah dan kesamaan budaya antara Indonesia dan Malaysia memang menjadi tantangan sendiri untuk mengklaim kesenian asli Indonesia.
Baca Juga: Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya, Ini Manfaat Pencak Silat untuk Perempuan
(*)