Parapuan.co - Saat perempuan mengalami kondisi kesehatan reproduksi perempuan berupa haid, maka ia tidak bisa menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Kondisi ini pun membuat perempuan harus mengganti puasanya di kemudian hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Menyadari hal tersebut membuat sebagian perempuan memilih untuk melakukan sejumlah cara untuk menunda haid.
Dengan begitu, ia dapat menjalani puasa di bulan Ramadan secara penuh.
Lantas, amankah menunda haid bagi kesehatan reproduksi perempuan dan bagaimana cara yang tepat untuk menunda haid?
Dilansir dari laman Kompas.com, berikut ulasannya.
Cara menunda haid
Seperti kita ketahui, kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni haid atau menstruasi merupakan proses meluruhnya lapisan rahim yang menebal karena tidak terbuahi.
Cairan darah tersebut kemudian akan mengalir ke leher rahim dan keluar melalui vagina.
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali Jenis Tekstur Darah Haid
Siklus tersebut terjadi setiap bulan dan apabila siklusnya berjalan normal, maka dapat diprediksi kapan haid akan keluar. Sedangkan, jika siklus kesehatan reproduksi perempuan ini belum normal, maka datangnya haid akan sulit diprediksi.
Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk menunda haid saat Ramadan.
1. Mengonsumsi agar-agar
Tahukah Kawan Puan, agar-agar atau gelatin diketahui dapat menunda kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni menstruasi selama kurang lebih 4 jam.
Kendati demikian, cara ini dinilai kurang efektif untuk menunda haid saat Ramadan, karena manfaatnya dapat terasa jika dikonsumsi berulang kali.
Selain itu, mangonsumsi makanan ini secara berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti kembung dan masalah pencernaan.
2. Makan kacang lentil
Kacang lentil sendiri memiliki banyak nutrisi seperti protein, zat besi, vitamin B, magnesium, dan potasium, serta kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan meningkatkan fungsi usus.
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Rahim Membesar Selama Menstruasi?
Kacang lentil ini diyakini dapat membantu menunda siklus dengan mengonsumsinya beberapa hari sebelum haid.
Namun sayangnya, anggapan ini masih sebatas laporan anekdotal atau opini sekelompok orang.
Selain dua cara alami tersebut, ada beberapa pilihan cara lain menunda haid untuk keperluan puasa, namun cara ini sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi pada ahli medis.
3. Menggunakan pil KB
Alat kontrasepsi oral seperti pil KB memiliki kandungan hormon estrogen dan progesteron yang akan membantu melepas hormon melalui aliran darah dan mencegah kehamilan atau menunda haid.
Sayangnya, penggunaan pil KB sebagai cara untuk menunda haid dinilai cukup rumit karena harus memerhatikan dua macam pil KB, yakni pil aktif dan pil kosong.
Adapun pil aktif adalah pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron untuk menekan kesuburan dan menunda pendarahan haid.
Sementara pil kosong diminum saat masa rehat atau saat tidak mengonsumsi pil aktif untuk membangun kebiasaan minum pil agar tidak lupa.
Untuk mengonsumsi pil KB sebagai pencegah haid, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar lebih jelas dan terarah.
Perlu diketahui, mengonsumsi pil KB secara terus-menerus bisa menimbulkan efek samping seperti jerawat dan penambahan berat badan.
4. Mengonsumsi obat norethisterone
Jenis obat ini memang dikenal sebagai obat penunda haid dengan kandungan berupa hormon progesteron buatan yang efektif digunakan menunda haid.
Namun, aturan konsumsi obat ini hanya bisa menggunakan resep dokter dan tidak boleh dikonsumsi terus-menerus.
Jika berencana menunda haid selama puasa Ramadan dengan menggunakan cara ini, pastikan telah berkonsultasi dengan dokter agar mendapat dosis yang tepat.
Penting untuk diketahui, norethisterone dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri payudara, sakit kepala, mual, dan gangguan mood.
Tak hanya itu, perempuan yang memiliki gangguan pembekuan darah tidak disarankan untuk menunda haid dengan konsumsi norethisterone.
Nah, itulah cara menunda haid saat Ramadan yang aman bagi kesehatan reproduksi perempuan, semoga bermanfaat. (*)
Baca Juga: Redakan Nyeri Haid dan Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan dengan 6 Makanan Ini